Jumat, 01 Juli 2011

Mata uang Asia masih perkasa hingga penutupan minggu ini

Mata uang Asia masih perkasa hingga penutupan minggu ini
SINGAPURA. Mata uang Asia mengalami kenaikan mingguan terbesar sejak April lalu. Kali ini, won Korea Selatan dan ringgit Malaysia yang memimpin kenaikan. Beberapa faktor yang mendorong penguatan antara lain kenaikan suku bunga oleh bank sentral regional serta meredanya kecemasan akan default Yunani.

The Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index naik 0,56% pada pukul 16.53 waktu Singapura. Ini merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak minggu yang berakhir 1 April. Sepanjang minggu ini, won sudah menguat 1,1% menjadi 1.066,65 per dollar. Sedangkan ringgit menguat 1,2% menjadi 3,01 per dollar. Rupe juga menguat 0,8% menjadi 44,6413.

Di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia menguat 0,5% menjadi 8.553, dollar Singapura menguat 0,9% menjadi S$ 1,2264, peso Filipina menguat 0,6% menjadi 43,173, dan dollar Taiwan menguat 0,6% menjadi NT$ 28,78. Sementara, baht Thailand melemah 0,2% menjadi 30,74.

"Voting yang terjadi di Yunani membuat investor menyadari bahwa prospek ekonomi di Asia lebih kuat ketimbang kawasan lain di dunia. Bank sentral di kawasan regional sudah menaikkan suku bunga acuan dan hal itu menunjukkan kepercayaan diri pemerintah mengenai perekonomiannya. Kita akan melihat banyak aliran dana yang masuk ke pasar saham," jelas Mirza Baig, currency strategist Deutsche Bank AG.

Sekadar mengingatkan, bank sentral Taiwan menaikkan suku bunga pinjaman 10 hari ke bank menjadi 1,875% dari sebelumnya 1,75%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar