Jumat, 01 Juli 2011

Pasar Masih Akan Beruburu Aset-aset Non-Dolar AS

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (1/7) diprediksi menguat. Pasalnya, pasar masih akan berburu aset-aset non-dolar AS termasuk rupiah.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh rilis data ISM Manufacturing PMI Index Amerika Serikat, pada Jumat (1/7) ini. Menurutntya, angka indeks manufaktur itu sudah diperkirakan negatif sehingga jadi tekanan ke bawah bagi dolar AS.

Angkanya, menurut Christian, diperkirakan di level 51,9 dari sebelumnya 53,5. Padahal, yang masih menopang pertumbuhan AS selama ini adalah sektor manufaktur. Akibatnya, pasar masih akan melanjutkan pembelian aset-aset non-dolar AS. Paling tidak, untuk jangka pendek. "Karena itu, rupiah cenderung menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.540-8.600 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Apalagi, lanjutnya, semalam sudah dirilis data klaim pengangguran di sektor manufaktur yang angkanya sudah diperkirakan kurang positif meski turun jadi 419 ribu dari sebelumnya 429 ribu. "Di sisi lain, rupiah juga akan terangkat oleh kemungkinan berlanjutnya rally euro terhadap dolar AS setelah Yunani mem-voting penghematan fiskal," imbuh Albertus.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (30/6) ditutup menguat tajam 35 poin (0,40%) ke level 8.577/8.587 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar