Jumat, 01 Juli 2011

Saham Unggulan Bantu IHSG Ukir Rekor Baru di 3.927

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 38 poin atas perburuan di saham-saham unggulan. Indeks kembali cetak rekor terbarunya di 3.927.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.555 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.575 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 20,574 poin (0,52%) ke level 3.909,143. Investor pun belum terlalu merespons data inflasi Juni yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Juni mencapai 0,55% lebih tinggi dari bulan lalu sebesar 0,12% karena kenaikan harga bahan pokok. Namun, ekspor Indonesia yang cetak rekor tertinggi membuat keyakinan para pelaku pasar membaik.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melompat 60,28 poin (1,55%) ke level 3.948,849. IHSG melaju semakin kencang akibat aksi beli di saham-saham unggulan.

Indeks kembali menembus rekor intraday tertingginya hari ini di level 3.956,776. Setelah mencapai puncak ini, beberapa saham terkena profit taking sehingga kenaikannya sedikit terhambat.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (1/7/2011), IHSG menanjak 38,529 poin (0,99%) ke level 3.927,098. Sementara Indeks LQ 45 menguat 8,212 poin (1,18%) ke level 698,858.

Saham-saham unggulan masih menjadi incaran pada perdagangan hari ini. Ini membuat indeks sektoral di lantai bursa hampir seluruhnya menghijau dan mendorong IHSG cetak rekor baru lagi.

Rekor terakhir yang bisa diraih IHSG terjadi pada perdagangan kemarin, setelah naik 58,296 poin (1,52%) ke level 3.888,569. Sementara rekor intraday di level 3.896,163 berhasil ditembus hari ini.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 108.468 kali pada volume 2,104 miliar lembar saham senilai Rp 5,462 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 96 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Meski sempat mengambil untung di sesi pagi, akhirnya para pemodal asing kembali memborong saham. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 759,834 miliar di seluruh pasar.

Bursa saham China terkena koreksi tipis di tengah penguatan bursa-bursa regional. Muncul kekhawatiran adanya pengetatan kebijakan akibat melambatnya industri manufaktur yang tak sesuai perkiraan.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,71 poin (0,10%) ke level 2.759,36.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 51,98 poin (0,53%) ke level 9.868,07.
  • Indeks Straits Times naik 11,60 poin (0,37%) ke level 3.132,04.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.000 ke Rp 65.550, Lion Metal (LION) naik Rp 1.100 ke Rp 5.550, Indospring (INDS) naik Rp 900 ke Rp 5.850, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 400 ke Rp 21.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 1.150 ke Rp 28.750, United Tractor (UNTR) turun Rp 400 ke Rp 24.500, Japfa (JPFA) turun Rp 275 ke Rp 4.700, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 23.250.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar