Jumat, 01 Juli 2011

Sesi Dua, Pilih Saham Berfundamental Kokoh

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham yang berfundamental kuat dan secara teknikal masih memberikan ruang untuk trading, direkomendasikan.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti dan kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarah. “Setelah menembus level resistance 3.937, indeks bakal mengarah ke resistance berikutnya 3.979 dan 3.913 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (1/7/2011).

Penguatan indeks har ini,dipicu oleh positifnya sentimen global setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou memperoleh persetujuan untuk mengotorisasi paket penghematan senilai total €78 miliar dan privatisasi aset negara pada voting parlemen kedua. “Voting tersebut menjadi kunci untuk menerima bantuan keuangan internasional tahap berikutnya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Papandreou berhasil mengumpulkan 155 dukungan dari 300 anggota parlemen, sementara 136 suara menolak. “Itulah yang akhir-akhir ini jadi katalis penguatan indeks global dan regional Asia termasuk IHSG,” papar Alfiansyah.

Kondisi itu, lanjutnya, mendapat dukungan dari internal. Pasar melihat, fundamental makro ekonomi Indonesia dalam posisi yang stabil sehingga capital inflow masih mengalir deras. Meskipun, inflasi Juni yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pagi ini, mengalami peningkatan ke level 0,55% (month to month) dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. “Tapi, jika melihat inflasi tahunannya relatif masih stabil,” ucapnya.

BPS merilis, inflasi Juni turun ke 5,54% (year on year) dari 5,98% pada Mei 2011. Sebab, pada Juni 2010 angka inflasi 0,97%. “Pasar melihat, inflasi 5,54% masih berada di bawah BI rate di level 6,75% sehingga masih ada net interest rate 1,21%,” tandas Alfiansyah.

Sementara itu, dari individual emiten pun juga turut mendukung penguatan indeks seiring banyaknya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar belakangan ini. “Rata-rata mengumumkan pembagian dividen sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor,” tandasnya.

Mengingat market berada di puncak, Alfiansyah merekomendasikan saham-saham yang berfundamental kuat dan secara teknikal masih memberikan ruang untuk trading. Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractors (UNTR) dan PT Telkom (TLKM).

Lalu, PT Holcim Indonesia (SMCB), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), PT Jasa Marga (JSMR), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Saya rekomendasikan trading buy untuk jangka pendek karena ada peluang ketidakpastian market berikutnya dan buy untuk jangka panjang,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar