Rabu, 03 Agustus 2011

AS Terbelit Utang, Bukan Sinyal Dow akan "Longsor"

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Ekonomi AS yang sedang terbebani utang, memberikan sentimen negatif terhadap pasar saham. Bahkan ada yang khawatir indeks Dow Jones bisa longsor ke level 10.000.

Menurut pengamat pasar modal, Sem Susilo, Dow Jones telah terkoteksi beruntun 8 hari. Ini yang dijadikan alasan sebagai sinyal market crash part 2. "Saya masih terlalu yakin hal ini tidak akan terjadi. Tidak mudah untuk Jones menerobos support psikologis 11.000-11.500, apalagi meruntuhkan the big support 10.000," katanya, Rabu (3/8).

Sebagaimana kalkulasi logika awal, lanjutnya, Amerika terhindar dari debt default. Namun membayar utang dengan menambah utang baru bukanlah solusi yang baik atau just a temporary solution. "Kita yakin mereka tahu persis tentang hal ini dan akan mengambil langkah-langkah solusif yang rasional," jelasnya.

Keyakinan ini didasari pada peta ekonomi dunia saat ini sudah jauh berbeda dengan situasi menjelang market crash part 1. Saat itu Amerika masih menjadi the real superpower. Posisi dan peran ekonominya sangat dominan saat itu, sehingga setiap peristiwa ekonomi di Amerika saat itu berdampak sistemik pada perekomian dunia.

Saat ini, the fact, Amerika menjadi negera yang terbebani dengan utang yang sangat besar. Dan peta perekonomian dunia sudah bergeser ke kawasan Asia, yang rata-rata mempunyai daya tahan dan daya dukung domestik yang sangat baik.

"Jadi kemungkinan hadirnya krismon jilid II adalah sangat kecil. Apalagi harga energi yang menjadi pelatuk pemicu crash part 1, saat ini masih relatif begerak di range yang sehat," paparnya.

Dengan kondisi tersebut, perhatian juga akan tertuju pada pergerakan IHSG. Sebab, sudah pasti akan ikut melakukan adjustment situasional terhadap kondisi market regional dan global. Tetapi ini tidak akan berlangsung lama sehingga bukan crash.

"Jadi tidak perlu panik. Tetap dengan cool jalankan konsep investasi. Pertahankan apa yang layak dipertahankan, dan lepas apa yang seharusnya dilepas. Kepanikan hanya disisakan untuk hot trader yang bertrading di pasar saham tanpa konsep apapun," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar