Rabu, 03 Agustus 2011

Data Ekonomi Negatif, Wall Street Amburadul

New York - Kesepakatan soal penanganan utang Amerika Serikat (AS) tak mampu memberikan sentimen positif. Bursa Wall Street malah amburadul karena perhatian investor kini beralih ke masalah perekonomian AS lagi.

Bursa Wall Street merosot, mengikuti pelemahan di bursa dunia merespons lemahnya data manufaktur AS yang mengindikasikan negara industri besar kini sedang dalam kesulitan.

Investor hanya merasakan sedikit kegembiraan setelah Senat AS juga menyetujui rencana kenaikan batas utang yang diusulkan pemerintahan Obama. Kongres AS sebelumnya juga telah memberikan persetujuan, sehingga batas waktu 2 Agustus untuk kenaikan batas utang tidak terlampaui dan AS selamat dari penurunan peringkat utang.

Sesaat setelah Senat AS memberikan persetujuan, lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan Moody's tetap mengukuhkan peringkat AAA milik AS. Namun Moody's memberikan outlook negatif, sementara Fitch mengingatkan AS agar mengurangi utangnya atau menghadapi penurunan peringkat.

"Investor telah mengalihkan perhatian dari Washington ke apa yang disebut sebagai realitas ekonomi," ujar Fred Dickson, analis dari The Davidson Cos seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/8/2011).

Pada perdagangan Selasa (2/8/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 265,87 poin (2,19%) ke level 11.866,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 32,89 poin (2,56%) ke level 1.254,05 dan Nasdaq merosot 75,36 poin (2,75%) ke level 2.669,24.

Pemerintah AS mengeluarkan data yang menunjukkan belanja konsumen merosot secara tidak terduga selama Juni. Ini adalah penurunan pertama dalam 2 tahun terakhir karena terjadinya kenaikan pendapatan. Sehari sebelumnya, ISM merilis data manufaktur yang juga menunjukkan penurunan secara tidak terduga pada bulan Juli.

Saham-saham perbankan mengalami pukulan keras, seperti Citigroup yang merosot 3,7% menjadi US$ 37,04, Bank of America merosot 3,3% menjadi US$ 9,49. Indeks S&P Finansial telah merosot lebih dari 10% sepanjang tahun ini.

Perdagangan berjalan sangat ramai, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 9,7 miliar lembar, jauh diatas rata-rata harian yang mencapai 7,5 miliar.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar