Rabu, 03 Agustus 2011

Inilah Rekomendasi Saham Pilihan Rabu (3/8)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (3/8) diprediksi masih berpotensi menguat di kisaran 4.137-4.195.

Demikian dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin. Berakhirnya euforia inflasi dan laporan keuangan emiten semester I juga menyebabkan indeks minim akan sentimen positif. "Kami perkirakan hari ini indeks akan bergerak fluktuatif dengan kisaran support-resistance 4.137-4.195," katanya.

IHSG, lanjutnya, didera profit taking menyusul melemahnya sebagian bursa regional terkait dengan data manufaktur AS yang melemah. Secara teknikal indeks memang berada dalam pola uptrend, meski demikian kondisi yang memasuki area overbought menyebabkan indeks rawan akan koreksi.

Indeks kemarin ditutup turun 15,59 poin atau 0,37% ke 4.177,85. Volume perdagangan mencapai 8,4 miliar saham senilai Rp6,06 triliun.

IHSG mengalami net foreign buy capai Rp688,4 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,06 miliar dan penjualan asing sebesar Rp1,3 triliun.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko menilai profit taking akibat keadaan overbought (jenuh beli) yang terjadi tertahan oleh bargain hunting di berbagai saham ungullan. "Ini membuka peluang untuk terjadinya technical rebound."

Yuganur menyarankan beli untuk saham PGAS dengan target harga 4.250 dari penutupan kemarin di 4.000. Strategi masuk pertama di 4.000 dan kedua di 3.900 dengan cut loss di 2.800.

Saham BBRI disarankan jual dengan target koreksi di 6.950 dari penutupan kemarin di 7.250. Strategi keluar pertama di 7.250 dan kedua di 7.350 dengan reverse posisi di 7.450.

Saham INDF disarankan beli dengan target harga di 6.550 dari penutupan di 6.300. Strategi masuk pertama di 6.250 dan kedua di 6.150 dengan cut loss di 6.050.

Saham ASII disarankan beli dengan target harga di 75.000 dari penutupan kemarin di 71.250. Strategi masuk pertama di 70.500 dan kedua di 70.100 dengan cut loss di 69.600.

Target fundamental HD reserarch Rp80.000 untuk 12 bulan dari Desember 2010 kelihatannya terlihat terlalu konserfatif. "Sebab angka proyeksi analis lainnya sudah di atas angka sales dan profit kami untuk 2011-2012. Jadi wajar bila pasar mulai pricing in potensi upgrade pasca laporan keuangan semester I 2011 keluar yang 24% di atas angka kami."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar