Rabu, 10 Agustus 2011

Di New York, harga emas masih mendaki dan cetak rekor

Di New York, harga emas masih mendaki dan cetak rekor
NEW YORK. Kontrak harga emas berjangka masih terus mendaki dan mencetak rekor baru di hari kedua. Pemicunya, the Federal Reserve menyatakan akan tetap menahan suku bunga acuan di level terendah hingga pertengahan 2013.

Namun, harga emas mulai beranjak turun setelah pasar saham AS mengalami reli. Rupanya, investor tengah mempelajari pernyataan kebijakan yang dikeluarkan the Fed. Jika dilihat, dalam setahun belakangan, harga emas sudah melompat 45% seiring adanya aksi buyback obligasi oleh the Fed dalam dua ronde quantitative easing.

"Sebenarnya, investor kecewa karena the Fed sama sekali tidak menyinggung mengenai program quantitative easing 3. Namun, pernyataan tersbeut menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan terlalu gencar dalam menstimulasi ekonomi," jelas Adam Klopfenstein, senior strategist MF Global Holdings Ltd di Chicago.

Asal tahu saja, kontrak harga emas berjangka untuk pengantaran Desember naik US$ 1,7% dan ditutup di posisi US$ 1.743 per troy ounce pada pukul 13.49 waktu New York, di Comex New York. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi di posisi US$ 1.782,50. Bahkan, pasca pernyataan the Fed, harga emas sempat melampaui US$ 1,780 dan diperdagangkan di posisi US$ 1.740 pada pukul 16.03 waktu New York.

Sehari sebelumnya, harga emas melonjak hingga 3,7%, kenaikan terbesar sejak Maret 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar