Rabu, 10 Agustus 2011

Sesi 2 : Trading Buy Saham-Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta - Apresiasi pada bursa saham domestik siang ini, akan berlanjut hingga penutupan. Investor bisa trading buy beberapa saham unggulan yang kemarin sudah terkoreksi tajam.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan bertahan pada teritori positif. “Support IHSG di level 3.593 yang merupakan pola pivot point dan resistance pertama 3.875 sudah ditembus dan resistance berikutnya di level 4.016,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (10/8).

Penguatan indeks hari ini, menurut Alfiansyah, dipicu oleh positifnya pergerakan bursa regional sebagai respon atas pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke semalam. “Tapi, untuk confirm penguatan berikutnya harus mengkaji beberapa hal,” ujarnya.

Menurutnya, pasar tetap harus mencermati pernyataan Bernanke yang merupakan hasil sidang dari The Federal Open Market Committee (FOMC) semalam yang jadi penyejuk pasar global. “Terutama, pernyataan bahwa The Fed tetap akan mempertahankan suku bunga rendah hingga pertengahan 2013,” paparnya.

Hanya saja, Alfiansyah menggarisbawahi, pernyataan tinggal pernyataan. Yang dibutuhkan market adalah suatu langkah atau kebijakan nyata yang akan dilakukan The Fed dalam menangani dampak krisis yang terjadi di AS.

Meski begitu, lanjutnya, jika dilihat dari penguatan yang diiringi besarnya volume transaksi, IHSG akan tetap berada di jalur positif hingga penutupan. “Apalagi, jika mengacu pada faktor internal, tidak ada masalah,” tandasnya.

Secara teknikal pun, dikatakan Alfiansyah, indeks juga memang seharusnya rebound karena sudah berada pada oversold area. “Jadi, potensi koreksi dalam sinyal terbatas, sedangkan pola reversal menguat jauh lebih terbuka peluangnya,” papar Alfiansyah.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah aneka industri, pertambangan, manufaktur, properti, industri dasar dan konsumsi. “Memang, secara keseluruhan, semua sektor saham mengalami penguatan. Tapi, sektor-sektor itu yang paling tinggi penguatannya,” ujarnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah merekomendasikan positif saham-saham yang berbasis beta coefficient yang besar pada saham-saham unggulan. Beta coefficient merupakan tingkat ukuran risiko suatu saham yang dipatok dalam skala 1 (satu). “Jika suatu saham memiliki tingkat beta di atas 1, berpotensi menguat di atas kenaikan IHSG,” ungkapnya.

Sebaliknya, jika indeks melemah, potensi pelemahannya pun jauh lebih besar dibandingkan market. Dia mencontohkan, saham ASII yang memiliki tingkat beta risiko di level 1,31. Karena itu, jika hari ini IHSG naik sebesar 3,2%, level beta 1,31 x (dikali) 3,2 = 4,16%. “Sebesar 4,16% itulah potensi kenaikan Astra. Begitu juga jika indeks turun,” ujarnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractors (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut. Sebab, IHSG baru pertama kali naik setelah sepekan lebih mengalami penurunan yang tajam,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar