Rabu, 10 Agustus 2011

Harga minyak rebound dari level terendah sepuluh bulan di New York

Harga minyak rebound dari level terendah sepuluh bulan di New York
SYDNEY. Kontrak harga minyak rebound dari posisi terendahnya dalam sepuluh bulan terakhir di New York. Investor bertaruh bahwa permintaan minyak akan kembali naik akibat menyusutnya cadangan minyak. Asal tahu saja, data American Petroleum Institute menunjukkan, cadangan minyak juga mengalami penyusutan terbesar sejak Juni.

Selain itu, pernyataan the Fed bahwa bank sentral akan mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk mendongkrak perekonomian juga turut memicu lonjakan harga minyak. Dengan demikian, ini merupakan kenaikan pertama dalam tiga hari setelah the Fed menyatakan akan menahan suku bunga mendekati 0% hingga pertengahan 2013.

"Sepertinya pasar akan kembali rebound. Trader membeli minyak setelah pernyataan the Fed dan harga minyak kembali positif setelah API merilis datanya," jelas Peter Beutel, president of Cameron hanover Inc.

Catatan saja, pagi ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran September naik sebesar US$ 3,13 atau 4% menjadi US$ 82,43 sebarel di New York Mercantille Exchange. Pada pukul 08.54 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 81,62 sebarel. Kemarin, harga minyak sempat anjlok 2,5% menjadi US$ 79,30, yang merupakan level terendah sejak 29 September. Kendati begitu, harga minyak masih lebih tinggi 1,7% dibanding tahun lalu.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun US$ 1,17 atau 1,1% menjadi US$ 102,57 per barel di ICE Futures Europe Exchange London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar