Rabu, 10 Agustus 2011

Jatuh Cinta Dengan Dunia Pasar Modal

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pasar modal yang begitu dinamis dan memiliki banyak tantangan membuat Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang jatuh cinta dengan dunia pasar modal.

“Bekerja di Financial Market sangat menantang dan sangat dinamis, alias tidak membosankan,” tutur Edwin kepada INILAH.COM.

Pria berkulit sawo matang ini mengaku sudah bergelut dengan dunia pasar modal selama tujuh tahun. Ia pertama kali berkarir di pasar modal sebagai analis saham di PT Evergreen Capital pada Februari 2002. "Di Evergreen, berbagai macam posisi pernah saya rasakan mulai dari equity hingga corporate finance," ujar Edwin.

Setelah enam tahun berkarir di PT Evergreen Capital, Edwin pun menduduki posisi baru sebagai Head of Research di PT Finan Corpindo mulai Februari 2008 hingga Desember 2009.

Pria lulusan S2 University of Exeter-Inggris jurusan Keuangan ini juga rajin mengikuti training pasar uang dan pasar modal untuk mendukung karir di pasar keuangan. Edwin menuturkan, pasar modal yang berkembang begitu cepat dan penuh variasi menjadi daya tarik bekerja di dunia pasar modal.

Edwin pun bekerja sebagai Head of Research PT MNC Securities sejak Januari 2010 hingga sekarang. Selama berkarir di pasar modal, Ia kerap sedih apabila bursa saham turun. “Itu karena saya berempati terhadap posisi nasabah,” ujarnya.

Kendati demikian, Edwin mengaku lebih banyak mendapatkan rasa suka bekerja di pasar modal, ketimbang dukanya. Ia pun sering menjadi kontributor media massa mulai dari media elektronik, cetak dan online. Selain itu, Edwin juga menjadi kontributor media global, seperti Bloomberg dan Reuters.

Meski sibuk bekerja di pasar modal, Ayah dari satu putra ini selalu menyempatkan waktu berkumpul bersama keluarga pada akhir pekan. “Saya gunakan biasanya jalan bersama anak dan istri pada akhir pekan dengan pergi makan dan nonton. Sekali setahun diusahakan keluar negeri untuk mendapatkan suasana baru,” katanya.

Ia menilai, perkembangan pasar modal sekarang jauh lebih bagus, lebih besar dan transparan. Kendati tetap ada beberapa hal yang harus dibenahi untuk pasar modal, seperti transparansi pemeriksaan emiten dan hasilnya. “Selain itu, pasar modal sebaiknya memberikan edukasi lebih intensif terhadap calon investor agar jumlah investor bertambah lebih cepat.”

Ditanya tentang tokoh idolanya di pasar keuangan, Edwin merujuk pada Warren Buffet. Hal ini karena investor dan pengusaha kenamaan asal AS ini dinilai dapat melihat suatu target emiten yang akan dibeli dan dihasilkan, dengan capaian maksimal. “Warren juga jeli melihat emiten mana yang akan dibeli tanpa orang lain menyadarinya,”tutupnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar