Rabu, 10 Agustus 2011

Euforia The Fed, Rupiah Rebound 37 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (10/8) ditutup menguat 37 poin (0,43%) ke level 8.520/8.530 per dolar AS dari posisi kemarin 8.557/8.567.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang cukup lega setelah tadi pagi The Federal Reserve Rapat. The Fed memberikan isyarat bahwa bank sentral akan tetap menjalankan kebijakan moneter longgarnya hingga pertengahan 2013.

Tujuannya, lanjut Firman, untuk menggairahkan aktivitas ekonomi AS. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.510 dan 8.535 sebagai level terlemahnya dari posisi pembukaan 8.520 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (10/8).

Hanya saja, lanjut Firman, di lain pihak, komitmen The Fed juga menunjukkan bahwa perekonomia AS saat ini sedang melemah. "Karena itu pasar tidak begitu optimis dengan perkembangan ekonomi dunia terakhir meskipun kepanikan sedikit berkurang," paparnya.

Apalagi, ditegaskan Firman, meskipun The Fed berkomitmen untuk melonggarkan moneternya hingga 2013, tapi pasar tidak melihat adanya sinyal Quantitative Easing (QE) ketiga. Sebab, tiga anggotan dewan gubernur The Fed menolak pelonggaran itu. "Pada saat QE kedua dilakukan tidak terjadi penolakan," ucapnya.

Tapi, dolar AS tetap mendapat tekanan karena The Fed mempertahankan pelonggaran moneternya itu sehingga dolar AS melemah terhadap mata uang utama secara umum.

Tapi, rupiah kesulitan untuk mempertahankan rally-nya lebih jauh jika bursa saham dunia belum stabil. "Pemulihan bursa saham hari ini dan kemarin, dilihat pasar semata technical rebound setelah panik berlebihan dalam sepekan terakhir," ungkapnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun ke level 73,872 dari posisi sebelumnya 74,605. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$,4379 dari sebelumnya US$1,4368 per euro," imbuh Firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar