Rabu, 10 Agustus 2011

Lelang Obligasi AS, Rupiah Cenderung Menguat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (10/8) diprediksi menguat terbatas. Pasar menanti hasil lelang obligasi AS yang diperkirakan kurang laku.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan terbatas rupiah hari ini akibat down grade peringkat utang AS ke level AA+ oleh Standard & Poor's Rating Service (S&P), yang memicu penurunan permintaan terhadap dolar AS atau treasury.

Karena itu, lanjutnya, dolar AS secara keseluruhan masih tertekan dan mata uang yang relatif aman cenderung terapresiasi seperti yen Jepang dan yuan China. "Rupiah cenderung menguat dan akan bergerak terbatas dalam kisaran 8.580-8.525 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Karena itu, dia menegaskan, dolar AS akan tertekan, sehingga rupiah berpleuang kembali menguat terbatas. Meskipun nanti, cenderung masih volatile. Sebab, pasar juga masih mencermati langkah Bank Sentral AS The Fed untuk mengatasi perekonomian AS. "Jika ada Quantitative Easing (QE) tahap ketiga, pasar tak lagi bergerak liar. Pasar baru akan stabil," ungkapnya.

Di sisi lain, pasar juga fokus pada hasil lelang obligasi AS yang dilaksanakan sejak Selasa (9/8) hingga Kamis (11/8) senilai US$32 miliar dengan tenor 3 tahun, 5 dan 10 tahun. "Pasar ingin melihat bagaimana permintaan terhadap treasury AS itu," ujarnya.

Jika ternyata laku, jadi sentimen positif bagi dolar AS. Sebab, meski obligasi AS di-downgrade masih ada jaminan untuk pembayarannya. "Karena itu, demand yang cukup tinggi menciptakan kenaikan yield obligasi AS sehingga memperkuat dolar AS," ungkapnya.

Jika yang terjadi sebaliknya, skenarionya tetap pelemahan dolar AS. Sebab, kenaikan demand merepresentasikan kepercayaan pasar. "Tapi, kemungkinannya sih, obligasi AS tak laku. Sebab, downgrade rating memicu kenaikan bunga sehingga biaya pinjaman meningkat tapi, harganya menurun," ungkapnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (9/8) ditutup melemah 57 poin (0,67%) ke level 8.557/8.567 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar