Senin, 15 Agustus 2011

Saham Penggerak Sesi Dua: Properti-Perkebunan

INILAH.COM, Jakarta – Apresiasi IHSG diperkirakan akan bertahan hingga penutupan sore nanti, dengan saham penggerak kali ini berasal dari sektor perkebunan dan properti.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan di zona hijau hingga penutupan sore nanti. “Indeks memiliki support 3.861 dan 3.923 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (15/8).

Menurutnya, jika tidak ada tekanan atau masalah yang signifikan dari eksternal, setelah tembus resistance 3.923, indeks akan coba kembali menembus level psikologis 4.000. “Jika ini yang terjadi, indeks berpeluang kembali mencetak rekor tertinggi baru dalam sejarah,” ujarnya.

Pergerakan indeks ke arah positif hari ini, lanjut Alfiansyah, bahkan sepekan ke depan cukup terbuka. “Salah satu alasannya adalah tekanan dari kekhawatiran down grade rating utang AS saat ini sudah mulai mereda,” paparnya.

Di sisi lain, pasar juga mengantisipasi pertemuan antara Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel yang akan berdiskusi pada Selasa (16/8). Keduanya, akan membahas bagaimana caranya untuk membuat zona Eropa bekerja lebih efektif di tengah keraguan yang ada pada pasar keuangan.

Menurutnya, pasar sejauh ini meragukan kemampuan pihak Eropa untuk menangani krisis utang pemerintah. “Jika ada keputusan yang positif, akan mengangkat bursa saham Eropa dan berpengaruh positif bagi bursa saham global termasuk IHSG,” ujarnya.

Di sisi lain, pasar juga merespon positif atas dukungan dari European Cenral Bank (ECB) yang telah melakukan pembelian surat utang Italia dan Spanyol. Selebihnya, pasar masih menunggu data-data mingguan dari AS yang akan dirilis pekan ini yang juga akan mempengaruhi market.

Di antaranya, Consumer Price Index (CPI) dan Housing Start. Data-data tersebut masih dinantikan apakah lebih baik atau justru lebih buruk dari sebelumnya. “Jadi, pergerakan indeks, lebih dominan dipengaruhi faktor eksternal dibandingkan internal yakni soal krisis utang di Eropa dan kemelut perekonomian AS,” imbuhnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah properti dan perkebunan.

Saham-saham pilihannya adalah PT London Sumatera Indonesia (LSIP), PT Sampoerna Agro (SGRO) karena tingginya demand atas sektor ini, PT Antam (ANTM) seiring kenaikan harga emas.

PT Indofood Sukses Makmur (INDF) juga seiring kenaikan demand, PT Jasa Marga (JSMR), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Saya rekomendasikan long term buy dengan target semester dua atau hingga akhir tahun. Lalu, bisa juga trading buy untuk trader yang menggunakan pola-pola jangka pendek,” imbuh Alfiansyah. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar