Senin, 15 Agustus 2011

GDP Jepang Bakal Picu Rupiah Melandai

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (15/8) diprediksi melemah terbatas. Perlambatan ekonomi Jepang memperparah terhambatnya pertumbuhan global.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan terbatas rupiah awal pekan ini salah satunya dipicu oleh peregerakan bursa saham yang volatile. Menurutnya, pasar saham menjadi perhatian pemain di pasar uang saat ini.

Di sisi lain, lanjut Friman, fokus pasar pekan ini adalah pada Gross Domestic Product (GDP) Uni Eropa dan Jepang yang diperkirakan masih mengalami perlambatan. Karena itu, rupiah masih akan mengalami pelemahan walaupun bersifat terbatas. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.555 hingga 8.530 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada Senin (15/8) ini, akan dirilis data preliminary GDP Jepang yang angkanya diperkirakan masih minus 0,7% untuk kuartal kedua 2011 dari kuartal sebelumnya minus 0,9%. "Meski angkanya membaik, tapi pasar masih melihat, Jepang belum bisa keluar dari efek gempa dan Tsunami Jepang pada Maret 2011," tuturnya.

Jadi, lanjutnya, data GDP akan jadi hihgliht awal pekan ini. Tak terkecuali, kondisi Jepang akan dilihat pasar sebagai bagian dari perlambatan ekonomi global sehingga akan berpengaruh negatif bagi bursa saham. "Itu juga jadi tekanan bagi rupiah," ujarnya.

Lalu, pada Selasa (16/8) akan dirilis data GDP Jerman meski angkanya belum bisa dipastikan negatif atau positif, tapi data negara Eropa lainnya sudah dirilis negatif.

Akhir pekan lalu, dikatakan Firman, sudah dirilis data GDP Perancis, yang tidak mengalami pergerakan di level 0%. "Angka ini jauh lebih buruk dari angka sebelumnya 0,9%. Begitu juga dengan data GDP Yunani yang masih memburuk minus 6,9%," tandasnya.

Pada saat yang sama, imbuhnya, data AS yang dirilis akhir pekan lalu, juga belum cukup untuk mengurangi kecemasan perlambatan ekonomi AS. Jadi, secara umum seharusnya investor masih cemas dengan bertambahnya bukti perlambatan ekonomi global. "Tapi, pelemahan rupiah akan terbatas. Sebab, BI juga terus berjaga-jaga di pasar," ungkapnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (11/8) ditutup menguat 6 poin (0,07%) ke level 8.538/8.548 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar