Senin, 15 Agustus 2011

BKDI genjot PALN dengan menambah akses ke bursa luar negeri

JAKARTA. Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) akan terus menggenjot akses Penyaluran Amanat ke bursa berjangka Luar negeri (PALN). Sejumlah akses bursa berjangka luar negeri yang tengah dibidik BKDI pada semester II ini diantaranya Tokyo Commoditas Exchange di Jepang dan Singapore Mercantile Exchange (SMEX).

Untuk Tokyo Commodity Exchange, BKDI akan menaruh list produk bursa komoditas Jepang ini di BKDI. Sehingga, jika ada investor yang membutuhkan produk seperti karet (rubber), akan disediakan BKDI lewat skema PALN.

"Sedangkan untuk SMEX, ada kontrak kerjasama pengiriman untuk kontrak blackpapper future yang delivery port-nya berada di vietnam," kata Megain Wijaya, Direktur Utama BKDI kepada KONTAN, Senin (15/8).

Sampai saat ini, sudah ada 14 kontrak komoditas yang dihimpun oleh BKDI dan akan terus ditambah tergantung dari kebutuhan pasar. Sementara itu, terdapat empat bursa berjangka luar negeri yang bisa diakses di BKDI yaitu Chicago Board of Trade (CBOT), New York Board of Trade (NYBOT), New York Mercantile Exchange (NYMEX), dan Chicago Mercantile Exchange (CME).

Megain mengharapkan, penambahan akses tersebut bisa mendongkrak partisipasi dari pialang dalam negeri. Pasalnya, saat ini volume transaksi PALN tergolong sepi dan hanya mengantongi 0,04% dari keseluruhan volume transaksi produk komoditas di BKDI.

Adapun alasan mengapa volume transaksi PALN cukup sepi karena BKDI baru memiliki dua pialang yang menerima order dari nasabah, yaitu Sinarmas Indonesia dan Philips Futures Singapore.

Selain itu, Megain melihat saat ini nasabah lebih tertarik dan cenderung menaruh investasinya di emas. "Harga emas sedang volatile saat ini, hal ini yang memicu investor untuk masuk di investasi emas," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar