Senin, 15 Agustus 2011

Sepanjang pekan lalu, bursa AS tergerus hingga 1,7%

Sepanjang pekan lalu, bursa AS tergerus hingga 1,7%
NEW YORK. Kinerja indeks global tak terlalu kinclong di sepanjang pekan lalu. Tak terkecuali bursa AS. Pasar saham AS mengalami penurunan selama tiga pekan berturut-turut, sekaligus mengalami penurunan harian terbesar sejak 2008.

Salah satu pemicunya adalah, Standard & Poor's memangkas peringkat utang AS. Selain itu, krisis utang Eropa juga memicu kecemasan kalau perekonomian global bakal melambat.

Catatan saja, indeks S&P 500 tergerus 1,7% menjadi 1.178,81 dalam lima hari yang berakhir 12 Agustus lalu. Sementara, indeks Dow Jones turun 1,5% menjadi 11.269,02. Kedua indeks acuan ini sudah terjungkal selama tiga minggu.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa AS antara lain Bank of AMerica yang anjlok 12% dan menjadi saham dengan performa terburuk di indeks Dow Jones; Walt Disney Co anjlok 5,9% setelah membukukan kinerja yang mengecewakan di kuartal tiga; dan DeVry Inc yang turun 23% sehingga menjadi saham dengan performa terburuk di indeks S&P 500.

"Investor harus terbiasa dengan tingkat volatilitas yang tinggi di pasar. Ketidakpastian ekonomi akan terus berlanjut dan memberatkan berita positif dari perusahaan. Kita semua terperangkap oleh berita yang ada," jelas Leo Grohowski, chief investment officer BNY Mellon Wealth Management di Boston.

Tambahan saja, sekitar US$ 6,8 triliun hilang dari pasar saham global dalam periode 26 Juli hingga 11 Agustus 2011 seiring kian memburuknya krisis utang Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar