Senin, 15 Agustus 2011

Permintaan aset emerging market meningkat, mata uang Asia tampak gagah

Permintaan aset emerging market meningkat, mata uang Asia tampak gagah
BANGKOK. Pagi ini, ringgit Malaysia memimpin penguatan atas mayoritas mata uang Asia. Permintaan atas aset-aset emerging market kian meningkat setelah AS dan Jepang merilis data yang lebih baik dari estimasi analis.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 12 Agustus lalu, Departemen Perdagangan AS merilis data bahwa tingkat penjualan ritel AS untuk Juli mengalami kenaikan tertinggi dalam empat bulan. Selain itu, di Jepang, perekonomian Negeri Sakura mengalami kontraksi lebih rendah ketimbang yang diprediksi analis.

"Adanya data penjualan ritel AS yang lebih baik dari prediksi memberikan sedikit angin segar kepada investor. Itu memberikan sentimen positif bagi aset-aset beresiko, seperti mata uang Asia," urai Teck Kin Suan, ekonom United Overseas Bank Ltd di Singapura.

Catatan saja, pada pukul 10.26 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,7% menjadi 2,9825 per dollar. Sementara, peso Filipina menguat 0,5% menjadi 42,448 dan dollar Singapura menguat 0,4% menjadi S$ 1,2069. Sedangkan rupiah menguat 0,3% menjadi 8.538.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar