Senin, 15 Agustus 2011

Bank Dunia Ingatkan Zona Bahaya Baru di Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hilangnya kepercayaan pasar terhadap pemimpin ekonomi di negara-negara kunci seperti Amerika Serikat dan Eropa ditambah dengan pemulihan ekonomi yang rapuh telah mendorong pasar ke dalam zona bahaya baru, sesuatu harus diperhatikan pengambil kebijakan dengan serius.

Hal ini disampaikan Kepala Bank Dunia Minggu (15/8) seperti dikutip Reuters. Berbicara pada makan malam Asia Society di Sydney, Robert Zoellick mengatakan ekonomi global sedang mengalami pemulihan multi-speed, dengan negara-negara berkembang sekarang menjadi sumber pertumbuhan dan opportunity. "Apa yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir seperti konvergensi dari beberapa peristiwa di Eropa dan Amerika Serikat telah menyebabkan banyak pelaku pasar kehilangan kepercayaan dalam kepemimpinan ekonomi beberapa negara-negara kunci," katanya. "Saya pikir peristiwa dikombinasikan dengan beberapa kerentanan lainnya dalam pemulihan telah mendorong kita ke zona bahaya, sehingga saya tidak mengucapkan kata-kata ringan ... Jadi para regulator harus mengenali dan menganggapnya serius."

Zoellick mengatakan sesuatu yang berurusan dengan masalah utang dan beberapa masalah di zona euro cenderung berakhir, meninggalkan kekhawatiran pasar bahwa pemerintah tidak mungkin menghadapi masalah ini secara langsung.

"Itu telah terakumulasi, sehingga kita kembali bergerak dari drama yang trauma untuk banyak negara zona euro," katanya.

Di Amerika Serikat, Zoellick mengatakan bahwa tidak ada ketakutan ekonomi negara terbesar ini akan menghadapi masalah segera. "Tapi terus terang bahwa pasar digunakan untuk Amerika Serikat memainkan peran kunci dalam sistem ekonomi dan kepemimpinan."

Dia mengatakan, upaya untuk memangkas pengeluaran pemerintah AS sejauh ini difokuskan pada pengeluaran diskresioner akibat oposisi untuk program hak seperti jaring pengaman sosial. "Sampai mereka membuat upaya pada program-program, akan ada skeptisisme lanjutan tentang berurusan dengan pengeluaran jangka panjang."

Zoellick mengatakan bahwa sementara kepercayaan pasar telah terpukul, masalah sebenarnya adalah apakah ini akan menyebar ke kepercayaan bisnis dan konsumen, sesuatu yang masih belum jelas.

"Yang berbeda dari duni lalu adalah emerging market sekarang merupakan sumber pertumbuhan dan keberuntungan. Sekitar setengah dari pertumbuhan ekonomi dunia saat ini diwakili negara berkembang. Jadi ini adalah perubahan yang sangat cepat dalam rentang waktu yang relatif singkat dalam sejarah.

Di China, Zoellick mengatakan apresiasi yuan akan konstruktif, khususnya dalam membantu memecahkan tekanan inflasi negara itu. Di Australia, ia mengatakan itu dalam posisi yang jauh lebih baik daripada negara maju lainnya karena reformasi struktural. Di sisi fiskal, ia mencatat utang Australia hanya 7 persen dari produk domestik bruto dan mengambil keuntungan dari posisinya di Asia Pasifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar