Senin, 15 Agustus 2011

Saham Eropa Bakal Lanjutkan Reli Hari Ini

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan akan dibuka naik Senin (15/8) setelah larangan short-selling dilaksanakan oleh Perancis, Italia, Spanyol dan Belgia Jumat lalu memberikan beberapa bantuan kepada saham perbankan Eropa, namun sentimen investor tetap berhati-hati karena kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global yang rapuh.

Mengutip CNBC, volume perdagangan diperkirakan tipis di sejumlah pasar saham Eropa, termasuk di Yunani dan Italia, mendekati hari libur nasional. Indeks FTSE London diperkirakan dibuka naik 28 poin, Indeks DAX Jerman dibuka naik 47 poin dan indeks CAC 40 Perancis naik 24 poin. Meskipun beberapa dukungan Jumat dan larangan short selling lebih kuat dari data ritel AS, saham Eropa turun minggu ketiga berturut-turut.

Presiden Bank Dunia Robert Zoellick memperingatkan Minggu bahwa pasar global dapat memasuki "zona bahaya" baru akibat hilangnya kepercayaan pasar terhadap negara pemimpin ekonomi seperti Eropa dan Amerika Serikat dan ia mendesak para pemimpin dunia untuk bertindak memastikan pemulihan ekonomi global yang masih mungkin terjadi.

Saham Asia dibuka naik Senin, didukung oleh data dari GDP Jepang yang menunjukkan kontraksi ekonomi yang turun dibanding prediksi analis. Dolar dan euro naik ke tingkat tertinggi terahap franc Swiss pada Senin menyusul laporan di surat kabar Swiss SonntagZeitung bahwa Bank Nasional Swiss akan mematok mata uang ke euro dalam upaya untuk mengekang penguatan mata uang Swiss.

Angela Merkel dan Nicolas Sarkozy akan bertemu di Paris pada Selasa untuk membahas krisis utang di zona euro ketika mereka mencoba untuk menenangkan pasar dan menghindari kepanikan dalam beberapa pekan terakhir. Sebuah laporan Financial Times pada hari Minggu melaporkan kebijakan Perancis dan Jerman yang enggan untuk menerbitkan obligasi untuk membantu menangani krisis zona euro.

Dalam berita perusahaan, Royal Shell Belanda mengatakan kebocoran pada platform di North Sea UK berada di bawah kontrol, namun aktivis lingkungan mengkritik kurangnya informasi tentang tumpahan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar