Senin, 13 Juni 2011

DSFI jual aset untuk bayar utang bank

DSFI jual aset untuk bayar utang bank
JAKARTA. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) berencana menjual aset untuk mencicil utang kepada PT Bank BNI Tbk (BBNI) sebesar Rp 75,93 miliar.

DSFI mendapat pinjaman BNI pada tahun 2009. Pinjaman terdiri dari pinjaman dollar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 2,47 juta dan pinjaman rupiah sebesar Rp 49,11 miliar. Pada 29 Oktober 2010 pinjaman tersebut telah direstrukturisasi termasuk tunggakan bunga senilai Rp 7,9 miliar. Utang tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2015 mendatang. “Dalam lima tahun ke depan kita targetkan utang kita tinggal Rp 40 miliar,” kata Johanes Sarsito, Presiden Direktur DSFI

Manajemen DSFI menjelaskan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah utang tersebut adalah menjual aset. Aset yang akan dijual adalah kapal, cold storage, juga pabrik es. Selain itu, “Kita jual aset-aset menganggur, total nilai semua sekitar Rp 26 miliar,” kata Karel Cornelis Komala, Komisaris Independen DSFI. Namun begitu manajemen DSFI belum bisa memastikan kapan aset-aset tersebut bisa terjual.

Sejak Oktober 2010 manajemen DSFI mulai membayar bunga pinjaman tersebut. Untuk pinjaman rupiah DSFI dikenakan bunga sebesar 5%. Sedang dalam dollar Amerika DSFI terkena bunga sebesar 2%.

Manajemen DSFI tidak berencana menambah utang baru tahun ini, sebab fokus perseroan adalah mengurangi jumlah utang. Asal tahu saja sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perikanan DSFI juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan pinjaman bank. “Perikanan dianggap sebagai bisnis yang berisiko tinggi dengan keuntungan yang kecil,” kata Karel.

Total ekuitas yang dimiliki oleh DSFI saat ini adalah sebesar Rp 21 miliar, modal inilah yang digunakan oleh DSFI sebagai modal kerja yang terus diputar untuk mengejar target penjualan. Untuk mengatasi keterbatasan modal tersebut DSFI membuat kesepakatan dengan pemasok ikan. Kesepakatannya adalah penundaan pembayaran selama 1 bulan-2 bulan. Penundaan tersebut diperlukan karena selama proses menjual hingga mendapat hasil penjualan memerlukan waktu. Misalnya saja penjualan ikan ke Rusia, pembayaran dilakukan bertahap mulai dari uang muka hingga penyelesaian ketika barang telah diterima.

Target volume penjualan DSFI tahun ini adalah sebesar 3.000 ton naik 20,53% dari penjualan tahun 2010 yang sebesar 2.489 ton. Dengan proyeksi rata-rata harga jual US$ 6 per kg naik 5,25% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 5,7 per kg. “Penjualan tahun ini sekitar US$ 15 juta naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 12,8 juta (Rp 120,46 miliar),” kata Johanes. Sedang laba bersih tahun 2011 diperkirakan akan mencapai Rp 7 miliar-Rp 8 miliar. Naik dari laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,05 miliar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar