Senin, 13 Juni 2011

IHSG Potensi Menguat Didukung Saham Unggulan

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Senin (13/6) diperkirakan berusaha menguat. Beberapa saham unggulan masih akan mendukung apresiasi bursa.

Yuganur Wijanarko, analis dari HD Capital Securities mengatakan, walaupun IHSG masih dalam kisaran sideways, namun beberapa transaksi crossing negosiasi antara broker asing untuk big cap di kisaran harga atas, memberikan kesimpulan bahwa pelaku pasar masih melakukan akumulasi versus distribusi.

“IHSG hari ini akan berada di level support 3.770-3.700 dan resistance 3.880-3.950,”ujarnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah TB Bukit Asam (PTBA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”katanya.

PTBA menarik, seiring optimisme kenaikan margin untuk proyeksi laba dengan EPS 2011 sebesar 7% dari outlook batubara. Selain kenaikan ASP (average selling price) yang belum sepenuhnya tercermin dalam harga,”Target harga PTBA dapat mencapai Rp21.800,” ujarnya.

Sementara BMRI direkomendasikan, karena pascakoreksi dan konsolidasi selama lebih dari dua pekan, pelaku pasar mulai memperhatikan bank big cap dengan valuasi PER 2011 sebesar 12 kali dan PBV 2,7 kali. Apalagi BMRI secara teknikal mulai membentuk pattern "U" untuk melaksanakan technical rebound menutup price gap di Rp7.250,”Target harga BMRI bisa mencapai Rp7.350,”katanya.

Yuga juga memilih saham bank BBRI karena akumulasi di emiten ini memperlihatkan upaya menahan laju penurunan IHSG, sehingga bila terjadi technical rebound, saham ini akan menjadi motor lokomotifnya.

Bisnis model yang solid dalam segmen micro lending dengan margin keuntungan tinggi dan pertumbuhan kredit di atas rata-rata, merupakan katali positif untuk menambah positif. “Rekomendasi beli dengan target harga Rp6.550.” ucapnya.

Emiten terakhir pilihannya adalah PGAS dengan target harga Rp4.100. Menurutnya, status bahan bakar gas sebagai alternatif yang lebih murah ketimbang diesel (75%) untuk sektor industri, dapat offset permasalahan suplai gas yang belum sepenuhnya terkuasi hingga kini.

Indeks Harga Saham Gabungan pada Jumat (10/6) ditutup melemah 18,539 poin (49%) ke level 3.787,648. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,468 miliar lembar saham, senilai Rp 3,137 triliun dan frekuensi 91.931 kali.

Sebanyak 61 saham naik, 168 saham turun, dan 99 saham stagnan. Koreksi bursa diwarnai tekanan jual asing, yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp141 miliar. Dimana transaksi jual mencapai Rp1,111 triliun dan transaksi beli sebesar Rp969 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar