Senin, 13 Juni 2011

Antam Usul Setoran Dividen 35-50% dari Laba di 2010

Jakarta - Manajemen PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengusulkan porsi pembagian dividen 35-50% dari laba bersih perseroan di 2010 yang sebesar Rp 1,663 triliun. Kepastian dividen baru akan terlihat usai rapat umum pemegang saham (RUPS) Antam yang dilakukan Selasa besok.

Demikian disampaikan Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis, di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (13/6/2011).

"Dividen biasalah, kami usulkan 35-50%," ungkapnya. Dengan realisasi laba bersih tahun lalu Rp 1,66 triliun, besar kemungkinan pemegang saham Antam, termasuk pemerintah, mendapat porsi dividen Rp 831 miliar.

Seperti diketahui, laba bersih BUMN tambang ini cukup baik dengan kenaikan 175% dibandingkan laba bersih 2009 yang sebesar Rp 604 triliun. Kinerja keuangan tahun lalu merefleksikan peningkatan signifikan kinerja penjualan komoditas utama feronikel serta peningkatan harga komoditas.

Pada 2010 seluruh fasilitas operasi nikel perseroan berjalan optimal sementara operasi komoditas emas juga meningkat seiring pengoperasian tambang emas baru di Cibaliung.

Nilai penjualan tidak diaudit Antam sebesar Rp 8,745 triliun di 2010 tercatat naik dibandingkan nilai penjualan di 2009 yang berjumlah Rp 8,711 triliun.

Peningkatan ini disebabkan kenaikan tajam penjualan komoditas feronikel di 2010 yang berhasil menutupi penurunan volume penjualan dari kegiatan trading logam mulia yang dilakukan untuk menurunkan risiko fluktuasi harga.

Menurut Alwin, tahun ini Antam menargetkan produksi 3 juta ton nikel, atau lebih baik dari periode sebelumnya 2,7 juta ton nikel. Dengan harga yang mengalami tren kenaikan, perseroan yakin hal ini berimbas kepada peningkatan pendapatan dan laba di 2011.

"Akan lebih bagus iya, tapi kita lihat berapa besar. kalau harga emas memang (naik) agak signifikan. Nikel kan sama harga hari ini sama posisi akhir tahun lalu, US$ 10 per pon. Kalau emas naik dari US$ 1.100 per troy ounce, menjadi US$ 1.400 per troy ounce. Kontribusi emas sumbang 30% kepada pendapatan," tegasnya.

(wep/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar