Senin, 13 Juni 2011

IHSG Berada di Ambang Crash?

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (13/6) diprediksi akan bergerak turun dengan penurupan Dow pada pekan lalu yang negatif.

Demikian dikatakan pengamat pasar modal, Desmond Wira. Selain itu harga emas naik di level US$1.532 per ons. Dow Jones kemarin ditutup turun di level 11.951. Harga minyak juga mengalami penurunan di level US$98,92 per barel.

"Hari ini kemungkinan IHSG akan terseret bursa regional yang turun dengan kisaran 3.750-3.800. Tetapi apakah IHSG benar-benar akan crash atau tidak?"

Menurut Desmond, akhir minggu kemarin IHSG turun 18,939 poin, ditutup di level 3787,648. Akhirnya IHSG ditutup di bawah level 3.800. Bursa global (Dow Jones) turun +172,45 di level 11.951,91. Harga komoditas minyak turun di level 98,92. Harga emas naik di level 1532. Dow Jones turun karena kekhawatiran investor akan melemahnya perekonomian AS, terutama akibat berakhirnya program Quantitative Easing dari The Fed di tanggal 21 Juni mendatang.

Kalau dilihat dari sisi teknikal, Moving Average mulai mengarah ke bawah. MACD masih bernilai positif, namun terlihat MACD berada di bawah garis signal dan mulai mendekati level 0. RSI untuk sementara masih berada di downtrend channel. RSI juga gagal menembus resistance dan kembali mengarah ke bawah.

"Jadi kalau dilihat dari teknikal, IHSG masih berada di channel uptrend. Cuma terlihat sudah mulai berusah menembus batas uptrend level ke bawah. IHSG juga terlihat membentuk pola segitiga yang melebar. Selain itu IHSG juga membentuk pola head and shoulder."

Namun kalau melihat dari sisi fundamental (makro ekonomi), rupiah masih kuat, belum terlihat adanya capital ouflow yang besar-besaran, SUN masih diburu investor, foreign direct investment masih masuk. Yang menjadi problem adalah inflasi. Sebab, sudah menjadi tradisi kalau di bulan Juni-Juni inflasi akan mengalami peningkatan.

Dengan demikian IHSG terlihat akan koreksi. Tanda-tandanya sudah ada. Juni-Juli inflasi naik, bursa regional turun. "Tetapi kalau dibilang kalau mau crash belum lah. Bukan saya bilang crash pasti tidak terjadi. Cuma tanda-tandanya belum ada, yang ada cuma tanda-tanda koreksi biasa. Cuma koreksi kali mungkin cukup lumayan. Apalagi kalau IHSG menembus pola segitiga ke bawah," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar