Senin, 13 Juni 2011

Ingin Tidur Tenang? Lepas Saham ADRO!

INILAH.COM, Jakarta – Laju saham ADRO, Senin (13/6) diprediksi melemah, seiring tren bearish IHSG, menyusul rontoknya bursa global dan regional akhir pekan lalu. Bagi yang memiliki saham ini, lebih baik keluar lepas dulu!

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, potensi pelemahan saham PT Adaro Energy (ADRO) awal pekan ini karena situasi market yang bearish. Kondisi itu menurutnya, dipicu ekspektasi global terkait perlambatan ekonomi setelah data-data makro ekonomi AS yang dirilis dalam dua pekan terakhir menunjukkan angka-angka di bawah ekspektasi.

Tapi, lanjut Irwan, dilihat dari indikator Bollinger Bands, saham ADRO masih bullish. Artinya, secara pola grafik jangka pendek, saham ini masih menguat. Sayangnya, saham ini juga sudah berada di garis tengah Exponential Moving Average (EMA)-20-nya. “Karena itu, jika hari ini masih bearish, ADRO berpeluang turun ke arah level support Rp2.200 dan Rp2.475 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (12/6).

Pada perdagangan Jumat (10/6) saham ADRO ditutup melemah Rp50 (2,04%) ke level Rp2.400 dari level sebelumnya Rp2.450. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.475 dan terendah Rp2.400. Volume transaksi mencapai 16,9 juta unit saham senilai Rp41,4 miliar dan frekuensi 803 kali.

Irwan menjelaskan, secara candlestick, saham ini sudah bearish dan berada di area support Rp2.400. Karena itu, market berpeluang bearish, support tersebut bakal ditembus ke bawah ke level Rp2.200. “Jadi, ADRO cenderung turun dan akan mencoba memasuki kisaran level Rp2.200-2.300 untuk pekan ini,” paparnya.

Dia menegaskan, selama level Rp2.200 masih bisa ditahan dalam pekan ini, saham ini berpeluang naik kembali jika market kembali bergerak tenang. Lalu, jika ADRO bisa ditutup di atas Rp2.475 di level Rp2.500, sangat positif bagi ADRO untuk melanjutkan penguatan. “Dengan catatan, market sudah kembali bergerak tenang,” tutur Irwan.

Negatifnya sentimen market, menurut Irwan, karena belanjamasyarakat AS berkurang secara drastis belakangan ini setelah data ISM Manufacturing Index yang dirilis negatif pada Rabu (1/6) . Karena itu, pasar melihat, ekspor ke AS pun akan berkurang terutama dari China yang selama ini menjadi pengekspor utama.

Akibatnya, produksi China kembali dieskpor ke negara lain termasuk Indonesia sehingga emiten di Indonesia bermasalah karena terlalu banyaknya impor. Di sisi lain, China sendiri, karena sudah kelebihan produksi, cenderung menghabiskan stok yang sudah ada dan tidak berproduksi atau paling tidak, mengurangi produksinya.

Karena itu, lanjutnya, kebutuhan bahan bakar atau batu bara akan berkurang sehingga suplainya pun dikurangi. Jika tidak, harganya akan turun. Karena itu, prediksi atas pendapatan emiten batu bara juga akan di-downgrade termasuk juga ADRO. “Sebab, harga batu bara berpeluang turun dari level US$120 per metrik ton saat ini ke bawah level US$90 per metrik ton,” ucapnya.

Pasar pun, pada akhirnya melihat, kinerja emiten termasuk ADRO, tidak akan sekinclong sebelumnya. Berkaca pada krisis 2008, setelah harga batu bara kuat di atas level US$200 per metrik ton, langsung hancur ke bawah US$100 ke level US$70-60 per metrik ton. “Krisis tersebut merontokkan market dalam waktu cepat 3-5 bulan,” timpalnya.

Dalam situasi ini, Irwan menyarankan investor keluar dulu dari saham ADRO untuk mengamankan posisi. Menurutnya, kalaupun tiba-tiba saham ADRO naik, itu bukan rezeki. “Toh untuk trading masih ada selama 240 hari dalam setahun,” tukasnya.

Jika trader tidak ingin keluar semua (100%), bisa keluar 50% terlebih dahulu untuk gambling. Artinya, jika punya 10 lot, bisa dibuang 5 lot untuk mengantisipasi jika ADRO melanjutkan bullishnya. “Tapi, jika ingin tenang tidur, lebih baik semuanya dilepas 100%, semua,” ungkapnya.

Setelah itu, pelaku pasar bisa wait and see untuk melihat perkembangan berikutnya. Sebab, jika saham ini bisa melanjutkan bullish dan market kembali tenang, trader bisa kembali masuk. “Yang penting sekarang, kita bisa memproteksi dana dulu. Daripada gambling dan aset berkurang, trading-nya akan lebih sulit,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar