Jumat, 05 Agustus 2011

ELTY tolak jadi pembeli siaga right issue BKSL

ELTY tolak jadi pembeli siaga right issue BKSL
JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menyatakan tidak berminat jadi pembeli siaga atau mengambil jatah dalam penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD) yang dilakukan PT Sentul City Tbk (BKSL).

"Kami sudah putuskan tidak akan ambil di saat mereka lakukan penerbitan itu," kata Sekretaris Perusahaan ELTY Nurziman Nurdin, Kamis (4/8).

Nurziman bilang, salah satu alasan manajemen ELTY memutuskan untuk tidak jadi pembeli siaga dalam hajatan right issue itu karena lahan yang akan diakuisisi BKSL menggunakan dana penerbitan saham baru itu tidak krusial. "Sebenarnya saat ini kita sudah merasa cukup dengan rencana Pemda Bogor yang akan membangun jalan tol melalui Sirkuit Sentul. Dengan adanya akses disana, bisa jadi pintu masuk ke Sentul Nirwana," ujarnya.

Sentul Nirwana merupakan lahan yang berada di Jonggol yang kepemilikannya dimiliki bersama oleh ELTY dan BKSL. Luas lahan tersebut mencapai 12.000 hektare.

Di sisi lain, dengan keputusan tidak ambil bagian dalam penerbitan saham baru BKSL, dipastikan kepemilikan ELTY di BKSL akan terdilusi. Namun, Direktur Utama ELTY Hiramsyah S Thalib menyebut, tidak masalah jika saham terdilusi, karena penerbitan saham hanya 10% dari saham yang disetor. "Jadi kalau terdilusi hanya sedikit. Saat ini kita punya sekitar 5,6% dan jika terdilusi tinggal 4,5% lah," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, BKSL akan mengeluarkan 2,854 miliar saham baru seri C tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD) di harga penawaran Rp 117 per saham. BKSL akan mendapat dana segar mencapai Rp 333,92 miliar. Sebagian besar dari perolehan dana tersebut yaitu sebesar Rp 276,81 miliar akan digunakan untuk akuisisi PT Aftanesia Raya. Adapun, Aftanesia akan menggunakan dana itu untuk melunasi utang kepada PT Biomedia Investment Ltd.

Sisanya, Rp 55,108 miliar akan digunakan perseroan untuk modal kerja dan pengembangan usaha. Sementara, Rp 2 miliar untuk membeli saham Aftanesia yang dipegang Ridwan Imam dan Irwansyah, sehingga BKSL menguasai 100% saham Aftanesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar