Jumat, 05 Agustus 2011

IHSG Rontok, BI Tetap Jaga Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dalam melakukan intervensi rupiah di pasar valas untuk memperhatikan kepentingan eksportir dan importir Indonesia.

Demikian dikatakan Gubernur BI, Darmin Nasution saat mengikuti sidang kabinet di istana negara, Jumat (5/8). "Karena rupiah terlalu lemah, eksportirnya kesulitan dan rupiah terlalu kuat, importirnya yang kesulitan. Sehingga harus dua-duanya diperhatikan," katanya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (5/8) ditutup rontok 48 poin (0,56%) ke level 8.543/8.553 per dolar AS dari posisi kemarin 8.495/8.503.

Namun BI tidak memiliki angka yang pasti dalam menjaga pergerakan rupiah. Sebab disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di kawasan regional dan global. Hal ini bisa mempertimbangkan yang terjadi di Korsel, Malaysia maupun Filipina.

"Kalau dia menguat kita juga menguat, dan penguatannya lebih kurang sama. Itu tidak terlalu banyak masalah," jelasnya.

Menurut Darmin, kekhawatiran global saat ini karena kesepakatan peningkatan plafon utang AS tidak dapat meredakan kekhawatiran pasar. Akibatnya menjadi sentimen negatif di hampir bursa saham dunia baik Asia, Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar