Jumat, 05 Agustus 2011

Inilah Strategi Atasi Saham yang Nyangkut

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Pada sesi pertama, IHSG rontok di atas 5% dan bisa jadi banyak pelaku pasar yang belum sempat merealisasikan keuntungan. Inilah strategi mengatasi saham-saham yang nyangkut itu.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, bagi pelaku pasar yang memiliki saham-saham nyangkut, disarankan untuk dipikir ulang, menentukan apakah Anda sebagai trader atau investor. Setelah itu, perhatikan, apakah saham yang Anda pegang, memiliki fundamental yang cukup baik atau tidak.

Menurutnya, jika fundamental saham tersebut bagus, dalam artian bluechips, earningnya berasal dari operasi perusahaan dan pertumbuhan earning-nya juga bagus, Anda tidak usah khawatir. “Sebab, view longterm IHSG yang masih positif, saham-saham yang Anda miliki, cepat atau lambat akan mengayun ke atas,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, di Jakarta, Jumat (5/8).

Lebih jauh, Satrio tak melihat adanya bahaya pada kerontokan IHSG saat ini seperti yang terjadi pada krisis 2008. Sebab, untuk long term IHSG masih tetap bullish di level 4.150-4.650 untuk 2011. “Level 4.150 sudah dicapai, tapi level 4.650 masih harus dilihat bagaimana perkembagan indeks dalam beberapa hari ke depan,” paparnya.

Tapi, dia menegaskan, masih optimistis dan percaya IHSG bisa mencapai 5.000 tahun depan. Yang parah adalah saham-saham lapis ketiga. Dalam situasi market rontok, ada 1-2 saham yang biasanya terkena kasus. “Karena itu, hindari, saham-saham yang terkena kasus otoritas pasar modal,” imbuhnya.

Asal tahu saja, pada sesi pertama perdagangan Jumat (5/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rontok 212,08 poin (5,14%) ke level 3.910,005. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang anjlok 40 poin (5,48%) ke angka 690,101.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar