Jumat, 05 Agustus 2011

GDP RI Tepis Sentimen Eropa & AS

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (5/8) diprediksi menguat terbatas. Positifnya ekspektasi atas pertumbuhan RI yang dirilis hari ini jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah akhir pekan ini karena Badan Pusat Satistik (BPS) akan merilis Produk Domestik Bruto (PDB) hari ini. Menurutnya, PDB akan memberikan sentimen positif di tengah ketidakpastian sentimen global.

Berdasarkan survei Reuters, GDP Indonesia tidak mengalami perubahan di level 6,5% (year on year) tapi berdasarkan survei Dow Jones mengalami penurunan ke level 6,47% untuk kuartal kedua 2011. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.480-8.505 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurut Firman, selama pertumbuhan Indonesia masih cukup tinggi, seharusnya jadi sentimen positif bagi rupiah untuk jangka panjang. Tapi, ditegaskan, jika Jumat (5/8) ini dirilis lebih rendah dari ekspektasi, kemungkinan profit taking akan terus melanda rupiah. "Terget pelemahan rupiah berikutnya ke level 8.510-8.530," imbuhnya.

Tapi, kalaupun PDB RI ditilis sesuai ekspektasi, tidak begitu signifikan pengarunya bagi rupiah. Sebab, pelemahan rupiah mungkin akan terjadi di awal sesi mengingat semalam, pasar kembali cemas dengan kondisi di Eropa seiring keengganan European Central Bank (ECB) memberikan stimulus lebih lanjut dan tidak menaikan suku bunga acuannya dari level saat ini 1,5%.

Di sisi lain, lanjutnya, investor ingin melihat data non-farm payroll untuk Juli 2011 yang akan dirilis nanti malam. Pasar ingin melihat pemulihan lebih lanjut AS. "Angkanya diperkirakan naik jadi 85 ribu dari sebelumnya 18 ribu," imbuhnya.

Kondisi itu, lanjut Firman, menjadi sentimen positif bagi dolar AS untuk jangka pendek tapi tidak akan signifikan mengubah arah dolar AS dalam jangka panjang. Sebab, penambahan non-farm payroll di bawah 100 ribu, juga tidak signifikan. "Data ini mungkin akan jadi acuan untuk pertemuan The Fed pada Selasa (9/8) pekan depan," ucap Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (4/8) ditutup melemah 20 poin (0,23%) ke level 8.495/8.503 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar