Jumat, 05 Agustus 2011

Rupiah terseret ke level terlemah lima pekan

Rupiah terseret ke level terlemah lima pekan
JAKARTA. Rupiah jatuh ke level terlemahnya dalam lima pekan terakhir. Mata uang Garuda ini tertekan karena kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi di AS menekan sentimen positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai lebih dari 6% .

Mata uang Garuda melemah 0,6% ke Rp 8.557 per dollar AS, hingga pukul 10.47 di Jakarta. Rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 8.599 per dollar AS, yang merupakan level terlemahnya sejak 30 Juni.

Nilai tukar rupiah ini terdepresiasi untuk hari kedua, seiring tertekannya pasar saham global karena sentimen negatif data industri dan belanja konsumen di AS. Laju produksi industri AS di bulan Juli merupakan yang paling lambat sejak Februari 2010. Sementara, belanja konsumen pada Juni tumbang untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun terakhir.

Hari ini, Badan Pusat Statistik merilis data produk domestik bruto Indonesia naik 6,49% pada kuartal kedua, dari bulan sebelumnya di 6,47%. Dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai US$ 66,5 juta, lebih besar dari yang mereka jual, kemarin.

Ekonom regional dari Barclays Capital Prakriti Sofat menyebut, pasar masih khawatir terhadap risiko melemahnya pertumbuhan global setelah indikator ekonomi AS melemah. "Sentimen eksternal jelas mendominasi pasar mata uang," ujarnya, hari ini, di Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar