Jumat, 05 Agustus 2011

Wall Street Kena 'Badai Jual', Dow Jones Ambles 512 Poin

Jakarta - Bursa Wall Street dilanda aksi jual hebat, terburuk sejak pertengahan krisis di awal era 2009. Investor melakukan koreksi besar karena khawatir AS akan kembali masuk ke resesi.

Investor juga khawatir krisis utang di Eropa terus meluas dan akan menerpa dua negara terbesarnya yakni Italia dan Spanyol.

Analis memrediksi penurunan saham-saham masih akan berlanjut meski saham-saham sudah merosot selama 9 dari 10 hari perdagangan. Tingkat imbal hasil surat utang pemerintah AS juga telah turun ke titik terendahnya.

"Orang-orang mulai melempar handuk karena tidak dapat menemukan pertolongan dari sisi manapun," ujar Milton Ezrati, analis dari Lord Abbett Co seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/8/2011).

Pada perdagangan Kamis (4/8/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot hingga 512,46 poin (4,31%) ke level 11.383,98. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 60,21 poin (4,78%) ke level 1.200,13 dan Nasdaq merosot 136,68 (5,08%) ke level 2.556,39.

Indeks S&P 500 tercatat merosot lebih dari 10% setelah menembus rekor tertingginya pada 29 April. Transaksi perdagangan sangat ramai dengan volume mencapai 13,91 miliar lembar saham, terbesar sepanjang 2011.

Kemerosotan pasar yang sudah terjadi sejak awal pekan ini terjadi karena eberapa faktor. Data perekonomian AS yang memburuk menunjukkan perlambatan ekonomi AS sudah mencapai titik terendahnya selama semester I. Sementara krisis utang di Eropa terus meluas dan mengancam dua negara terbesar kawasan tersebut yakni Spanyol dan italia.

"Masalah utang di Eropa, terutama tingkat imbal hasil surat utang pemerintah Italia dan Spanyol melonjak, sehingga membuat investor meraup likuiditas sebesar mungkin," ujar Stephen Massocca, managing director Wedbush Morgan.

Saham-saham yang mengalami kemerosotan terbesar antara lain Bank of America yang merosot 7,4%, Citigroup anjlok 6,6% dan Hewlett-Packard ambles 5,1%.

Demikian pula saham-saham sektor energi dan material ikut merosot, dengan indeks energi S&P turun hingga 6,8% dan material turun 6,6%.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar