Jumat, 05 Agustus 2011

Kemenkeu: IHSG Tertekan Ekonomi AS dan Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah menilai kondisi ekonomi global yang masih rentan harus mulai diwaspadai. Hal ini sehubungan dengan anjloknya IHSG pada siang ini hingga 5,14%.

Plt Kepala BKF Kemenkeu, Bambang Brodjonegoro menilai, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi I perdagangan hari ini dipicu oleh kekhwatiran investor asing atas kondisi perekonomian AS dan Eropa. Terutama masalah utang yang belum tuntas di kedua negara tersebut.

"Ya itu kan sentimen global, semuanya juga turun. Seluruh dunia. Ya kekhawatiran terhadap ekonomi AS dan Eropa, terutama AS dan Eropa ya, sama masalah utang," tuturnya di Jakarta, Jumat (5/8).

Kendati belum ada dampak langsung yang dirasaakan Indonesia atas kondisi tersebut, namun ia mengatakan tetap harus diwaspadai. "Pemerintah tentunya waspada terhadap dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia," ujarnya.

Pemerintah akan terus memantau pergerakan yang terjadi di pasar saham dan obligasi. "Kewaspadaan pemerintah ya kita monitor terus pergerakan terhadapa SUN (surat utang negara)-nya, terhadap harga saham, kemudian ya pokoknya melihat pergerakan di pasar modalnya," paparnya.

Namun demikian, pemerintah juga sedikit khawatir kondisi ekonomi AS dan Eropa yang masih rentan akan menggoyang ekspor Indonesia. "Itu tergantung kalau ekonomi AS-nya terganggu, mungkin ekspor kita agak terganggu," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi apakah kondisi ini akan berlangsung lama, ia mengembalikannya kepada kebijakan pemerintah di negara terkait. "Ya gak tahu, tergantung kemampuan mereka (Eropa dan AS) menyelesaikan masalah," pungkasnya.

Pergerakan IHSG pada sesi I ini ditutup anjlok 5,14% menjadi 3.910,01. Asing terpantau melanjutkan aksi jual dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp816,13 miliar.

Wall Street pun anjlok. Indeks Dow Jones turun 512,46 poin atau 4,31% ke level 11.383,98. Indeks S&P 500 turun 60,21 poin atau 4,78% ke level 1.200,13. Indeks Nasdaq turun 136,68 poin atau 5,08% ke level 2.556,39. Bursa Asia pun anjlok tidak berdaya. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar