Jumat, 05 Agustus 2011

Wall Street mungkin kembali terhantam data tenaga kerja Juli

Wall Street mungkin kembali terhantam data tenaga kerja Juli
JAKARTA. Bursa Wall Street kemungkinan bakal terkoreksi lagi. Ini setelah para ekonom meramalkan data pengangguran Amerika Serikat pada Juli lalu tidak menggembirakan.

Dalam laporan yang akan diterbitkan hari ini, para ekonom meramalkan jumlah lapangan kerja di luar sektor pertanian Amerika Serikat pada Juli lalu tidak akan mengurangi tingkat pengangguran. Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg terhadap 88 ekonom, tingkat pengangguran Negeri Uwak Sam ini akan bertahan pada level 9,2%.

"Pasar tenaga kerja sedang bergerak dengan kecepatan bertahan," kata Kepala Ekonom J.H. Cohn LLP, Patrick O'Keefe. "Jumlah penyedia kerja sedang menurun atau tidak ada."

Rencananya, Kementerian Tenaga Kerja akan mengumumkan data lapangan kerja di luar sektor pertanian (non farm payrolls) pada pukul 08.30 waktu Washington. Para ekonom yang disurvei memperkirakan, jumlah lapangan kerja pada Juli lalu tidak akan naik lebih dari 150.000.

Hasil ini serupa dengan survei yang dilakukan FactSet. Hasil survei FactSet meramalkan, jumlah tenaga kerja bulan lalu hanya akan bertambah 90.000 orang dan tingkat pengangguran tetap 9,2%.

Akibat perkiraan ini, kemarin bursa Wall Street terkoreksi sangat dalam. Indeks Standard & Poor's 500 rontok sebesar 4,85% ke 1.200,07. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 4,3% ke level 11.383,68. Penurunan ini menghapus penguatan Dow yang terjadi dalam tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar