Jumat, 05 Agustus 2011

Sentimen negatif global belum berpotensi hentikan reli harga SUN

JAKARTA. Reli harga obligasi pemerintah (Surat Utang Negara/SUN) terus berlanjut sejak akhir pekan kemarin. Pada Kamis (4/8), indeks IDMA Government Bond yang mencerminkan harga rata-rata SUN, meloncat ke posisi 105,02 atau naik 0,28% dari hari sebelumnya di 104,73.

Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing mengatakan, lonjakan harga obligasi karena optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 6,5%, lebih tinggi dibanding kuartal pertama yang naik 6,46%.

Bank Indonesia (BI) pun telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,8% di tahun ini, setelah naik 6,1% pada tahun lalu.

"Sentimen kekhawatiran perlambatan ekonomi AS yang juga ikut andil di penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), belum berpotensi menghentikan reli harga SUN," tuturnya, Jumat (5/8).

Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan, harga Surat Berharga Negara (SBN) yang terlihat dari IBPA-IGB Clean Price Index pada penutupan kemarin (4/8) menguat ke level 123,7567, setelah pada pembukaan berada di level 123,3481.

Rata-rata semua yield SUN turun yang mengindikasikan resiko kepemilikan obligasi pemerintah terus berkurang dan menambah nilai surat utang tersebut. Sebut saja, yield seri FR0057 yang bertenor 30 tahun, kemarin ditutup di posisi 8,312% dari 8,517% di hari sebelumnya. Kemudian yield SUN seri FR0058 yang bertenor 21 tahun turun menjadi 8,034% kemarin, dari sebelumnya 8,039%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar