Rabu, 07 September 2011

Imbas Regional Diperkirakan Topang Saham Eropa

Medium
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan akan mengikuti penguatan Asia pada pembukaan perdagangan Rabu (7/9), didorong oleh lompatan yang tak terduga dalam data dari sektor jasa AS Selasa.

Mengutip CNBC, FTSE, DAX dan CAC diperkirakan dibuka naik 1 persen. Komisi Eropa menyambut berita bahwa Italia telah menaikkan nilai tambah pajak dalam upaya untuk memenuhi target fiskal. Apakah pergerakan menolong mendorong imbal hasil obligasi Italia lebih rendah pada pembukaan dapat menentukan sentimen untuk sesi Eropa.

Mahkamah konstitusi Jerman juga akan memutuskan apakah pemerintah Angela Merkel melanggar hukum dengan mengambil bagian dalam bailout Yunani sebesar 110 miliar euro ($ 154 miliar) akibat anggota parlemen memperdebatkan anggaran federal 2012 di Berlin. Ketidakmampuan Yunani untuk memenuhi target fiskal cenderung mendominasi diskusi.

Menteri Keuangan Yunani membantah laporan bahwa ia berencana untuk mempercepat reformasi dan melunasi paket penyelamatan baru-baru ini lebih cepat dalam reaksi terhadap defisit lebih buruk dari yang diperkirakan. Dalam sebuah pernyataan Selasa malam, Evangelos Venizelos mengatakan dia akan mempercepat privatisasi Yunani dan reformasi struktural.

Berbicara di New York Times George Soros, manajer hedge fund legendaris memperingatkan krisis utang zona euro bisa lebih buruk dari 2008. "Krisis ini memiliki potensi untuk menjadi jauh lebih buruk dari Lehman Brothers," kata Soros di New York Times. "Itulah mengapa masalah ini begitu serius. Anda membutuhkan krisis untuk menciptakan kemauan politik untuk Eropa untuk menciptakan kewenangan tersebut. Tapi masih belum ada pemahaman terhadap apa yang akan dilakukan otoritas."

Pasar valuta asing akan berfokus pada aksi Bank Nasional Swiss untuk menghentikan peningkatan franc Swiss. Saham di Swiss melonjak pada Selasa karena franc Swiss turun berat terhadap dolar dan euro. Di Inggris Kanselir George Osborne sedang didesak untuk menjatuhkan tingkat teratas pajak sebesar 50 sen sekelompok ekonom terkemuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar