Rabu, 07 September 2011

IHSG Menguat, Beberapa Saham Unggulan Masih Oke

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia Rabu (7/9) diperkirakan melanjutkan penguatan. Beberapa saham unggulan bisa jadi pilihan menarik.

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, secara teknikal IHSG mulai mencoba keluar dari formasi konsolidasi yang terbentuk antra range 3.809 dan 3.886 dengan potensi breakout menuju Rp3.950. Aksi ini didukung penguatan regional dan data ekonomi domsetik yang sesuai ekspektasi BI serta likuiditas domestik yang masih mengalir dari efek BI rate tetap. “IHSG akan bergerak di level support 3.830-3.750-3.650 dan resistance 3.950-4.070,”ujarnya.

Salah satu saham piihannya adalah Charoen Pokphan (CPIN). Penutupan diatas moving average 5 harian (Rp.2.760) dan posisi moving average 5 dan 10 harian yang masih membentuk sinyal golden cross menyimpulkan bahwa upaya untuk kembali mencetak new high di atas Rp.2.925 sedang berlangsung. Emitten ini cocok untuk proxy strategi consumer sector, domestic demand theme.“Rekomendasi beli dengan target Rp2.775,”katanya.

SahamAstra International (ASII) juga menjadi pilihan. Penutupan diatas harga tertinggi selema 7 hari terakhir (Rp.67.800) merupakan signal positif untuk ASII keluar dari trading range sempit ini untuk mencoba proses kembali ke gap atas Rp.70.500 yang belum tertutup. “Rekomendasi beli dengan target Rp70.500,”ucapnya.

Yuga juga menjagokan saham Bank BRI (BBRI), dengan target harga dapat mencapai Rp7.100. Sektor perbankan dinilai memiliki kapitalisasi terbesar di IHSG (33%) sehingga bisa dipastikan akan memimpin momentum market dalam technical rebound keluar dari trading range.

Selain itu, outlook suku bunga dan kepercayaan konsumen masih optimis didukung oleh rupiah stabil dan tidak terpengaruhnya sector mikro UKM terhadap factor luar. “Rekomendasi beli untuk BBRI,”ujarnya.

Saham lain pilihannya adalah Adaro Energy (ADRO). Menurutnya, sektor pertambangan batubara (coal) memiliki 20% dari kapitalisasi IHSG, dimana emitten dengan kapitalisasi terbesar masih tetap ADRO, yang secara teknikal sudah terlalu jenuh beli (oversold) setelah koreksi yang berkelanjutan ini dan seharusnya mengundang bargain hunters untuk memicu technical rebound setidaknya untuk menguji moving average 10 hari di Rp.2.200. “Rekomendasi beli dengan target harga di Rp2.200,” tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (6/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 23,80 poin (0,62%) ke level 3.889,97, dengan intraday tertinggi di 3.891,02 dan terendah di 3.829,60. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,261 miliar lembar saham, senilai Rp 5,018 triliun dan frekuensi 135.725 kali.

Sebanyak 130 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 100 saham stagnan. Kendati menguat, aliran dana asing masih deras mengalir keluar. Nilai transaksi jual bersih asing (net foreign sell) mencapai Rp402 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp2,468 triliun dan transaksi beli sebesar Rp2.066 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar