Rabu, 08 Juni 2011

Sesi I Seluruh Sektor 'Terbakar', IHSG Menciut 14 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menciut 14 poin akibat seluruh indeks sektoral lantai bursa 'kebakaran'. Saham-saham konsumer dan bank paling banyak terkena tekanan jual.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 13,231 poin (0,35%) ke level 3.829,722. Sentimen negatif stagnannya pertumbuhan ekonomi Amerika membuat kekhawatiran melambatnya ekonomi dunia.

Indeks sama sekali tak menyentuh jalur hijau sejak dibukanya perdagangan tadi pagi. IHSG sempat jatuh ke level 3.823,483, level terendahnya hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (8/6/2011), IHSG berkurang 14,461 poin (0,38%) ke level 3.828,492. Sementara Indeks LQ 45 turun 3,765 poin (0,56%) ke level 678,376.

Saham-saham berbasis konsumer dan perbankan menjadi bulan-bulanan investor. Investor masih menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) terhadap tingkat suku bunga acuan.

Seluruh Indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk di zona merah. Koreksi terbanyak diderita oleh indeks sektor industri dasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 53.097 kali pada volume 4,119 miliar lembar saham senilai Rp 3,582 triliun. Sebanyak 85 saham naik, 126 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih tertimpa kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Bursa Jepang menjadi bursa yang terkoreksi paling tipis diantara bursa regional lainnya.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 9,26 poin (0,34%) ke level 2.735,04.
  • Indeks Hang Seng jatuh 213,71 poin (0,93%) ke level 22.654,96.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 23,49 poin (0,25%) ke level 9.419,46.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 12,62 poin (0,41%) ke level 3.103,33.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 6.000 ke Rp 346.000, Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 104.000, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 4.000, dan Bayan (BYAN) naik Rp 250 ke Rp 19.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 25.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 400 ke Rp 59.200, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 17.150, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 23.300.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar