Kamis, 11 Agustus 2011

Aliran Modal Asing Masih Surplus Rp 19 Triliun

Jakarta - Akumulasi arus dana asing yang keluar selama tiga hari terakhir mencapai Rp 3 triliun, akibat pengaruh penurunan peringkat surat utang AS oleh S&P. Namun Bursa Efek Indonesia (BEI) masih percaya diri, karena sejak awal tahun sudah menikmati masuknya dana asing sebesar Rp 22 triliun.

Artinya, pasar modal Indonesia masih surplus dari sisi arus modal asing. Jumlah investasi asing yang keluar di beberapa hari terakhir hanya 14% dari akumulasi dana asing yang sudah sejak lama ada.

Demikian disampaikan Direktur Utama BEI, Ito Warsito dalam perayaan Hut pasar modal ke-34 di kantornya, Rabu (10/8/2011) malam.

"Yang keluar lebih dari Rp 3 triliun, tetapi yang masuk Rp 22 triliun. Dan Indonesia akan terus menerima aliran dana tersebut. Dalam jangka pendek (modal asing) akan kembali lagi," ungkapnya.

Seperti diketahui, IHSG sejak pekan lalu mencatat penurunan cukup dalam. Bahkan sejak awal Agustus, Indeks telah mengalami koreksi 12,04% hingga akhir perdagangan Selasa (9/8/2011) kemarin.

Namun sekali lagi, Ito tidak terlalu was-was. Apalagi jika pemerintah dapat berperan serta mengembalikan performa Indeks dengan cara mendorong IPO Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih banyak.

"Pemerintah punya potensi dan ukurannya besar untuk bisa mewadahi aliran modal yang masuk. Bukan kewajiban Bursa untuk mengantisipasi, tetapi pemerintah melalui (Kementarian) BUMN," tutur Ito.

Bahkan perusahaan swasta yang menggelar pencatatan saham perdana juga dapat menjadi katalis IHSG pada semester II ini. "Sore ini (Rabu) ada tamu yang berniat melakukan IPO sahamnya. Go public akan terjadi di triwulan IV," tegasnya.

Usai pengaruh Bursa global mereda, IHSG dipercaya akan mencatat rekor tertinggi baru. Hal ini didasarkan atas fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga, serta laporan keuangan para emiten dimana rata-rata mereka mengalami kenaikan laba 30%.

(wep/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar