Kamis, 11 Agustus 2011

Khawatir Akan Eropa, Bursa Asia Terpuruk

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia masih ditutup melemah pada Kamis (11/8) karena kekhawatiran Eropa gagal mengatasi krisis kredit. Sementara perusahaan AS, Jepang dan Australia mengeruk laba.

Indeks Komposit Morgan Stanley (MSCI) Asia Pasifik (APAC) turun 0,3% ke 122,47 setelah sebelumnya smepat melemah hingg 2,4%. Kekhawatiran global meningkat karena adanya kenaikan biaya perlindungan utang di Yunani, Italia, Spanyol dan Prancis.

Rasio perdagangan MSCI APAC hari ini, tiga saham melemah untuk setiap dua yang ditutup positif. Pekan lalu, bursa Asia kembali terkoreksi setelah turun lebih dari 10% sejak titik tertingginya, Mei lalu. Indeks Nikkei di Jepang turun 0,6%, meski laporan pemesanan mesin naik selama dua bulan terakhir.

Bursa Hang Seng di Hong Kong melemah 0,6%, sebelumnya sempat turun 2,6%. Pasar saham Australia turun kurang dari 0,1% setelah kemarin memposting kenaikan terbesar dalam setahun terakhir.

Lembaga peminjam terbesar Eropa berdasarkan valuasi pasarnya, HSBC Holdings Plc, turun 2,8% karena kekhawatiran krisis kredit akan menyebar ke seluruh Eropa. Produsen kamera dengan valuasi pasar terbesar di dunia, Canon Inc., melemah 1,5%.

Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co. berpendapat, ada kekhawatiran di pasar mengenai krisis kredit di Eropa. Investor merasa, sistem finansial akan terpengaruh. “Kita mungkin memasuki pelemahan ekuitas global lagi,” ujarnya.

Produsen otomotif terbesar dunia berdasarkan valuasi pasar, Toyota Motor Corp., turun 2%. Hutchison Whampoa Ltd. milik miliuner Li Ka-shing yang memiliki jaringan pelabuhan di Eropa dan 53% pemasukannya dari kawasan tersebut, turun 0,5%.

Perusahaan tambang terbesar dunia, BHP Billiton, turun 1,2%. Alumina Ltd., partner produsen terbesar dunia untuk material pembentuk aluminium, merosot 5,8% meski telah menyampaikan kenaikan laba semester pertama 2011 sebanyak 53%.

Sebaliknya, beberapa perusahaan melaporkan kenaikan harga saham. Seperti perusahaan telekomunikasi terbesar Australia, naik 5,7% setelah laba semester keduanya berada di atas perkiraan ekonom. Terutama atas kenaikan pelanggan mobile, pemangkasan biaya operasional dan jabatan eksekutif.

Commonwealth Bank of Australia, lembaga peminjam terbesar Negeri Kanguru, menguat 0,7% dan melanjutkan kenaikan 2%, kemarin, saat melaporkan laba semester dua naik 22% ke rekor tertingginya. Nikon membubung 8,2% setelah melaporkan prediksi laba tahunan ke 43%.

Peminjam terbesar kedua, Westpac Banking Corp., naik 1,5% dan membalikkan pelemahan 2,6% selama perdagangan hari ini. Rivalnya, Australia & New Zealand Banking Group Ltd., juga menguat 1,5% di bursa Australia.

Perusahaan tambang emas terbesar China berdasarkan valuasi pasar, Zijin Mining Group Co., naik 3% karena futures emas terus melesat. Produsen emas terbesar Australia, Newcrest Mining Ltd., juga naik ke 3,8%.

Secara keseluruhan, Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd. menilai, earning sedang membaik. Meski begitu, masih ada beberapa hal yang harus diwaspadai. “Yakni spekulasi peringkat kredit Prancis yang sedang terancam,” ujarnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar