Kamis, 11 Agustus 2011

IHSG Koreksi, Beli Saham yang Sudah Murah

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Namun, investor bisa manfaatkan situasi untuk beli saham apapun yang sudah turun tajam.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah terbatas. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support3.830 dan 3.870 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (11/8).

Pelemahan indeks hari inidipicu rontoknyabursa Dow Jones semalam sebesar 519,83 poin (4,62%) ke level 10.719,9.“Karena itu, hingga penutupan indeks domestik akan mendapat tekanan negatif,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Purwoko, hingga penutupan indeks akan melemah tipis. Apalagi, akan lebih baik lagi jika indeks bisa melaju ke atas 3.850. “Sebab, kepanikan pasar domestik sudah terjadi sejak bursa Dow Jones rontok di atas 500 poin dua hari lalu,” paparnya.

Tapi, dalam situasi market yang volatile saat ini,Purwoko tidak menampik kemungkinan level support 3.830, kembali ditembus ke bawah. “Namun, karena kepanikan sudah terdiskon, seharusnya sekarang berkurang meski Dow Jones rontok di atas 500 poin semalam,” ucap Purwoko.

Kerontokkan bursa Dow Jones, lanjutnya, dipicu oleh sentiment negatif dari eksternal yakni kekhawatiran pasar atas penyebaran krisis utang Uni Eropa.Yang jadi fokus perhatian pasar saat ini adalah Perancis.

Menurutnya, pasar khawatir terhadap permasalahan yang mungkin membebani perbankan Perancis sebagai pemegang kepemilikan surat utang zona Euro dalam jumlah besar. “Sementara itu, dari internal tidak ada hal-hal yang berpengaruh negatif pada pergerakan bursa saham,” tandasnya.

Dalam situasi ini, menurutnya, belum saatnya investor masuk ke bursa. Lebih baik wait and see saja. Tapi, bagi saham-saham yang sudah mengalami penurunan yang sangat dalam bisa buy on weakness. Secara umum, banyak saham yang sudah mendekati level support-nya. “Saham apa saja yang sudah turun tajam, bisa buy back di level bawah,” imbuh Purwoko. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar