Kamis, 11 Agustus 2011

Saham BBRI Siap Melaju ke Rp9-10 Ribu

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham BBRI, Kamis (11/8) diprediksi menguat jika bursa regional mendukung. Hingga akhir tahun, saham ini ditargetkan di level Rp9.000-10.000 karena faktor fundamental, valuasi dan likuiditas yang positif.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, potensi penguatan saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) hari ini sangat tergantung pada pergerakan bursa AS terutama Dow Jones. Menurutnya, jika Dow Jones tidak mengalami penurunan yang tajam, misalnya hanya minus 100 poin, saham perbankan ini cenderung melanjutkan penguatan.

Sebaliknya, jika Dow Jones turun hingga 200 poin, market harus hati-hati. Karena itu, menurut Irwan, sentimennya masih sangat tergantung pada pergerakan market regional dan global terutama Dow Jones. “Level support terakhir BBRI masih jauh di level Rp6.000 yang merupakan level terendah terakhir. Sedangkan support Kamis (11/8) ini di angka Rp6.500 dan resistance masih memiliki gap di level Rp6.950,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, Rabu (10/8) malam.

Pada perdagangan Rabu (10/8) saham BBRI ditutup menguat Rp250 (3,96%) ke level Rp6.550 dari posisi sebelumnya Rp6.300. Harga intraday tertingginya mencapai Rp6.650 dan terendah Rp6.500. Volume transaksi mencapai 76,3 juta unit saham senilai Rp501,6 miliar dan frekuensi 4.797 kali.

Menurut Irwan, saham BBRI lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Sebab, secara fundamental, laporan keuangan emiten mencatatkan peningkatan laba yang drastis. Perlu diketahui, fee based income perseroan tumbuh sekira 32,8%. Ini menjadi salah satu penyumbang laba BBRI pada triwulan II-2011 dari sebelumnya Rp1,9 triliun menjadi Rp2,6 triliun.

Dibandingkan semester pertama 2010, laba tahun berjalan yang berhasil dicapai BBRI sampai semester I-2011, meningkat 57,15% menjadi Rp6,786 triliun. Peningkatan laba ini dikontribusi dari pendapatan yang juga meningkat 23,3% mencapai Rp16,925 triliun pada semester I-2011 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, lanjut Irwan, dilihat dari sisi valuasi pun masih sangat murah. Sebab, Price to Earnings Ratio (PER) emiten ini cukup rendah di level 11,8 kali karena tingkat pertumbuhan laba yang tinggi. “Saham ini potential upside hingga mecapai PER 15 kali hingga akhir tahun atau sekitar 25-30% dari level Rp6.550 saat ini,” ungkap Irwan.

Apalagi, tutur Irwan, saham ini juga sangat likuid dan menjadi leader di sektornya. Karena itu, dia menjagokan saham berkapitalisasi besar BBRI dengan target Rp9.000-10.000 hingga akhir tahun. “Sedangkan target untuk akhir kuartal ketiga 2011, di level Rp7.500-8.000 hingga 30 September 2011,” ucapnya.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan buy BBRI. Sebab, untuk investasi saham ini tidak bermasalah. Tapi, untuk trading pun saham ini cocok, masih bisa dimainkan. “Kemarin, harga terendah intraday-nya di level Rp6.500, karena itu, level ini bisa dilihat untuk ancang-ancang masuk,” tandasnya.

Sedangkan bagi investor jangka panjang, disarankan untuk tidak takut beli. Sebab, walaupun ada kemungkinan turun, hingga akhir tahun saham ini bakal naik ke level Rp9.000-10.000. “Karena itu, investor tidak perlu menunggu level support Rp6.000 disentuh. Sebab, level itu merupakan level terendah terakhir dan bukan level support hari ini,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar