Kamis, 11 Agustus 2011

Laba bersih BLTA US$ 12,39 juta

Laba bersih BLTA US$ 12,39 juta
JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) akhirnya mengumumkan kinerja di kuartal satu 2011. Di periode ini, BLTA mencatatkan penurunan laba bersih hingga 50% dibanding perolehan laba bersih di kuartal satu 2010.

Sepanjang tiga bulan pertama 2011, perusahaan ini hanya mampu membukukan laba bersih US$ 12,39 juta. Sementara di periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih BLTA sebesar Rp 24,90 juta.

Beban langsung emiten ini juga naik dari sekitar US$ 131 juta di tahun lalu menjadi US$ 134,397 di kuartal satu 2011. Alhasil laba usahanya pun terpangkas dari US$ 24,28 juta menjadi US$ 18,04 juta.

Penurunan kinerja terjadi karena pasar selama kuartal pertama tahun ini bergerak fluktuatif. "Tapi kalau dibandingkan dengan kinerja kuartal keempat tahun lalu, kinerja di kuartal satu ini sudah menunjukkan penguatan di shipping market," tutur Kevin Wong, Direktur Keuangan BLTA, Rabu (10/8).

Memang pendapatan BLTA di kuartal satu 2011 masih lebih rendah dibanding pendapatan sepanjang 2010. Di akhir 2010 lalu, pendapatan BLTA tercatat sebesar US$ 161,55 juta. Sedang di kuartal satu 2011 pendapatan perusahaan ini tinggal US$ 159,82 juta.

Namun di kuartal empat 2010 BLTA masih mencatatkan rugi sebesar US$ 118,20 juta. Laba kotor juga meningkat hingga US$ 25,4 juta di kuartal satu 2011. Sementara di kuartal IV 2010 BLTA masih mencatatkan laba kotor sebesar US$ 4,5 juta.

Kevin menilai kinerja BLTA sepanjang tiga bulan pertama 2011 ini sudah cukup baik. Setidaknya ada dua faktor yang bakal mendukung kinerja BLTA tumbuh positif.

Pertama, berlakunya asas cabotage. Asas yang mewajibkan kapal yang beroperasi di Indonesia menggunakan bendera Indonesia ini akan meningkatkan rasio utilisasi perseroan ini.

Kedua, menguatnya tarif tambang, khususnya di segmen kimia, akhir Maret lalu. Tambah lagi BLTA juga memperoleh kontrak-kontrak baru. "Pos-pos biaya juga membaik," jelas Kevin.

Membaiknya pos biaya tersebut membuat laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) BLTA naik. EBITDA di kuartal satu 2011 mencapai US$ 50 juta, sementara di kuartal empat 2010 masih US$ 20 juta.

BLTA selanjutnya akan fokus menggarap bisnis chemical tanker. Perusahaan pelayaran ini menilai penurunan jumlah kapal tanker kimia menjadi peluang yang membuat tarif tambang kapal kimia meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar