Rabu, 27 Juli 2011

IHSG-Rupiah Cetak Rekor Baru

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali raih rekor tertingginya di level 4.174 setelah berhasil mendapatkan 41 poin. Kali ini IHSG ditemani rupiah yang juga mencetak rekor terkuat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.490 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.510. Posisi rupiah ini merupakan yang terkuat sejak 4 Februari 2004.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 3,413 poin (0,09%) ke level 4.129,364 terbawa arus tren negatif bursa Asia dan Global. Kekhawatiran gagal bayar utang AS membuat pelaku pasar ragu-ragu.

Namun kinerja keuangan emiten yang positif mampu mengangkat IHSG balik arah ke zona merah. Meski posisinya sudah sangat jenuh beli, namun faktor fundamental bisa mengabaikan hal tersebut.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melesat 26,072 poin (0,63%) ke level 4.158,849. Kinerja positif emiten-emiten di semester I-2010 mampu meredam berita negatif krisis utang AS dan Eropa.

Indeks kembali sentuh rekor intraday tertingginya akibat aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua di level 4.177,739. Rekor ini diraih tak lama setelah pembukaan perdagangan sesi II.

Menutup perdagangan, Rabu (27/7/2011), IHSG melesat 41,335 poin (1,00%) ke level 4.174,112. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 9,954 poin (1,36%) ke level 740,992.

Investor bisa mengabaikan posisi IHSG yang sudah overbought serta sentimen negatif yang datang dari krisis utang Uni Eropa dan AS melalui bantuan sentimen positif membaiknya kinerja keuangan emiten.

Meski belum semua emiten melaporkan kiner keuangannya, namun optimisme pelaku pasar semakin tinggi setelah beberapa diantara emiten yang melaporkan kinerjanya tumbuh sangat baik.

Saham-saham unggulan pun dikoleksi dengan harapan bisa memberikan gain yang signifikan setelah laporan kinerjanya keluar dan sahamnya ikut terkerek naik. Hanya dua sektor yang melemah, yaitu konsumer dan infrastruktur.

Transaksi investor asing pun sangat membantu raihan rekor IHSG kali ini, tercatat investor asing melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 422,788 miliar di seluruh pasar.

Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG sebelumnya di level 4.132,777 pada perdagangan kemarin setelah ditutup menanjak 45,683 poin (1,11%). Kemarin, transaksi di lantai bursa sangat ramai diwarnai aksi beli.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 174.243 kali pada volume 8,139 miliar lembar saham senilai Rp 6,279 triliun. Sebanyak 135 saham naik, 114 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional yang dibuka melemah pagi tadi kini ditutup mixed. Kekhawatiran krisis utang AS dan Uni Eropa masih membayangi investor.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 20,47 poin (0,76%) ke level 2.723,49.
  • Indeks Hang Seng turun 30,39 poin (0,13%) ke level 22.541,69.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 50,53 poin (0,50%) ke level 10.047,19.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,31 poin (0,04%) ke level 3.187,88.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 4.000 ke Rp 126.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.950 ke Rp 27.700, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 75.000, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 650 ke Rp 4.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 19.500 ke Rp 340.000, Harum Energy (HRUM) turun Rp 450 ke Rp 10.100, Fast Food (FAST) turun Rp 400 ke Rp 10.000, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 300 ke Rp 2.225.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar