Rabu, 27 Juli 2011

Laju pertumbuhan ekonomi menyokong rupiah ke level terkuat tujuh tahun

Laju pertumbuhan ekonomi menyokong rupiah ke level terkuat tujuh tahun
JAKARTA. Rupiah melejit ke level terkuat tujuh tahun. Rupiah konsisten menguat seiring meningkatnya kepemilikan asing di aset Indonesia karena percepatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun lalu melaju 6,1%, yang tercepat sejak 2008.

Mata uang Garuda menguat 0,2% ke level Rp 8.487 per dollar AS, hingga pukul 10.33 di Jakarta. Ini level terkuatnya sejak Maret 2004.

Indeks Harga Saham Gabungan mencetak rekor kemarin setelah dana asing yang masuk ke pasar saham mencapai US$ 525 juta, lebih dari jumlah yang mereka lepas di bulan ini. Sementara, kepemilikan asing di surat utang negara pun sudah bertambah 25% pada tahun ini, yaitu mencapai Rp 243,93 triliun hingga 22 Juli lalu.

Pada 19 Juli lalu, Fitch Ratings menyebut, Indonesia punya peluang lebih dari 50% untuk mendapatkan kenaikan peringkat utang dalam 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Peringkat utang Indonesia menurut Fitch di BB+, sementara Standard & Poor’s pada April lalu menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB menjadi BB+, atau satu level di bawah invesment grade.

Apresiasi rupiah juga disebabkan tertekannya dollar AS. Indeks dollar jatuh ke level terendah dua bulan, setelah anggota parlemen AS tak kunjung menyepakati peningkatan batas utang AS, dan memiliki rencana yang berbeda.

Ekonom United Overseas Bank Ltd. Ho Woei Chen menyebut, masuknya modal asing ke Indonesia akan didukung oleh sentimen positif termasuk kenaikan peringkat utang di tahun ini atau awal tahun depan. "Secara umum pelemahan dollar juga menggiring penguatan mata uang Asia," ujarnya, di Singapura, hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar