Rabu, 27 Juli 2011

Nilai kontrak WINS lampaui target

JAKARTA. Meski baru memasuki semester kedua, perolehan nilai kontrak PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) sudah melampui target 2011 yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Hingga Juli ini, WINS telah mengantongi 24 tender dengan nilai total kontrak sebesar US$ 122 juta. Sebelumnya, perusahaan jasa pelayaran ini mengincar 42 tender baru penyewaan kapal dengan nilai seluruh kontrak Rp 803 miliar atau setara US$ 93,6 juta.

“Ini membuktikan kemampuan kami berkompetisi untuk memenangkan tender,” kata Pek Swan Layanto, Investor Relations WINS, kemarin (26/7).
Yang terbaru, WINS menggaet kontrak lima tahun dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). WINS akan menyediakan tiga unit kapal tunda jenis Azimuth Stern Drive (ASD) senilai US$ 18 juta buat produsen batubara itu. Masa penyewaan mulai kuartal IV-2011.

Sebelumnya, selama Januari hingga Mei 2011, WINS telah memenangi 23 tender penyewaan kapal. Total nilainya mencapai US$ 104 juta.

Di luar perolehan tersebut, PT Wintermar, salah satu anak usaha WINS, juga berhasil mendapatkan kontrak penyewaan kapal dengan jangka waktu dua tahun dari Total E&P Indonesie. WINS akan menyediakan satu unit supply vessel untuk perusahaan minyak dan gas (migas) asal Perancis itu.

Kontrak penyewaan yang dimulai Februari lalu bernilai US$ 6,5 juta. WINS masih akan mengikuti beberapa tender lagi pada semester dua tahun ini. Namun manajemen belum mau menjelaskan target perolehan kontrak selanjutnya ataupun jumlah tender yang diikutinya. Yang jelas, “Tahun ini kami mengikuti tender dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya,” kata Pek Swan.

Belum masuk buku

Meski begitu, Pek Wan menjelaskan, tidak seluruh kontrak akan dibukukan sebegai pendapatan pada tahun ini karena kontrak-kontrak tersebut bersifat jangka panjang. Perusahaan ini akan mencatat kontrak dalam pos pendapatan sesuai realisasi waktu pelaksanaan kontrak tersebut.

Selain itu, beberapa kontrak tidak membuahkan marjin setinggi biasanya karena dijalankan oleh divisi chartering WINS. Mereka menyewa kapal pihak ketiga untuk menjalankan kontrak yang dikantonginya. Marjin kotor dari divisi ini sekitar 2%-4%. Kalau WINS menggunakan kapalnya sendiri, marjin kotor bisa sampai 40%.

“Tapi dengan menyewa kapal tidak ada risiko investasi karena perusahaan tidak perlu membeli kapal,” kata Pek Swan. Dia menolak menjelaskan beberapa porsi kontrak yang dijalankan oleh divisi chartering tersebut.

Yang jelas, Pek Swan optimistis perolehan kontrak yang melebihi target tersebut bakal memudahkan WINS mencapai target kinerja yang lebih baik di tahun ini.

Sebelumnya, manajemen WINS menargetkan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun ini tumbuh 20% dan 45%. Sedangkan pendapatan WINS Rp 688,53 miliar dan laba Rp 106,05 miliar tahun lalu.

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, memproyeksikan, kinerja WINS sejauh ini bisa mendorong pendapatan sampai Rp 900 miliar dan laba bersih sekitar Rp 182 miliar-Rp 183 miliar pada tahun 2011.

Dia melihat, pada kuartal satu WINS dapat mempertahankan laba bersih meski kenaikan bahan bakar menekan industri transportasi. “Di kuartal satu lalu laba perusahaan banyak ditopang peningkatan pendapatan dan laba selisih kurs,” kata Reza.

Jika Wintermar mampu menjaga perfomanya plus terus mengalami peningkatan permintaan, Reza meyakini WINS bisa melewati proyeksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar