Rabu, 27 Juli 2011

Plafon Kredit Ancam Ekonomi, Bursa Asia Berguguran

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Sebagian besar bursa Asia turun, dipimpin saham eksportir dan bank. Kebuntuan politik atas peningkatan plafon utang AS menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar dunia bisa default, menjauhkan pemulihan ekonomi global.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 139,29 pada pukul 3:48 di Tokyo, setelah jatuh 0,5%. Sekitar lima saham turun untuk empat yang naik. Indikator ini berada di jalur pelemahan pekan ini, seiring perjuangan anggota parlemen AS untuk mencapai kesepakatan menaikkan batas hutang federal sebelum batas waktu 2 Agustus. Kekhawatiran meningkat bahwa pemerintah mungkin mengalami default.

"Fokus utama saat ini adalah kebuntuan plafon kredit AS dan investor akan tetap gelisah sampai hal itu rampung," kata Angus Gluskie, di White Funds Management, Sydney. "Semua orang menganggap kebuntuan akan dapat diselesaikan pada akhirnya, namun konsekuensi dari tidak melakukannya akan sangat serius bagi Asia dan pasar saham Asia."

Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5%, karena penguatan yen terhadap dolar, memangkas prospek keuntungan bagi eksportir. Indeks Kospi Korsel naik 0,3% dan indeks S & P / ASX 200 Australia tergelincir 0,8%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1%, sedangkan indeks komposit Shanghai naik 0,8%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1% hari ini. Indeks melemah 0,4% kemarin di New York, terimbas negosiasi tentang batas atas utang AS.

DPR AS mengambil suara atas rencana dua langkah John Boehner, yang akan memotong US$ 3 triliun belanja pemerintah untuk menaikkan plafon utang AS, ditunda di tengah ancaman veto pemerintahan Obama. Gedung Putih mengatakan "sangat menentang" dan akan merekomendasikan hak veto jika itu disahkan Kongres.

Samsung Electronics Co, produsen elektronik konsumen dan industri Korea Selatan dan pembuat telepon selular Galaxy yang mendapat 85% dari pendapatan luar negeri, kehilangan 0,6% di Seoul. Emiten ini menjadi pembeban terbesar indeks Kospi.

Toyota Motor Corp, yang memfaktorkan Amerika Utara sebagai pasar terbesar, turun 1,2% di Tokyo, pengerek turun ketiga terberat pada indeks MSCI Asia Pasifik. Honda Motor Co, produsen otomotif yang menerima 83% penjualan dari luar Jepang, kehilangan 1,7%.

Bank terkoreksi atas kekhawatiran lembaga rating akan menurunkan outlook mereka untuk utang AS. Baik S & P dan Moody’s Investors Service sedang menimbang penurunan peringkat untuk kredit AS.

Jumlah Treasuries AS yang dipegang Jepang diperkirakan mencapai US$ 912,4 miliar pada akhir Mei, tingkat tertinggi setidaknya sejak 2000, menurut data Kementrian Keuangan AS.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, pemberi pinjaman terbesar yang terdaftar di Jepang, turun 0,7%. Sementara rivalnya Sumitomo Mitsui Financial Group Inc tergelincir 1,2%. Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ), pemberi pinjaman terbesar ketiga Australia dari nilai pasar, merosot 1,3%.

"Investor melindungi diri mengantisipasi resolusi tidak dapat tepat waktu," kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas pada Nikko SMBC Securities Inc, Tokyo.

Di antara saham yang naik, Japan Tobacco Inc, perusahaan tembakau terbesar yang terdaftar Asia dari kapitalisasi pasar, melonjak 4,7% di Tokyo, memperpanjang keuntungan kemarin, dan merupakan dukungan terbesar untuk indeks MSCI Asia Pasifik.

Catcher Technology Co menguat di hari kedua di Taipei setelah melaporkan laba bersih. Sands China Ltd, operator kasino utama Asia dari nilai pasar, melonjak 11% setelah melaporkan laba kuartal kedua dua kali lipat. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar