Rabu, 27 Juli 2011

Wall Street Masih Cemaskan Kesepakatan Utang AS

New York - Laporan keuangan perusahaan yang menggembirakan ternyata tak mampu mendongkrak harga saham-saham di Wall Street. Investor masih tetap mengkhawatirkan pembicaraan masalah batas utang AS yang belum juga mencapai kesepakatan.

Kegagalan menaikkan batas utang AS pada tenggat waktu 2 Agustus dapat mengguncang pasar dan mengganggu perekonomian AS. Partai Demokrat dan Republik kini masih terus membicarakan kemungkinan terbaik yang bisa diambil untuk mengatasinya.

"Investor yakin akan ada resolusi pada jam ke-11, namun kebanyakan investor mulai mati rasa," ujar Hugh Johnson, chief investment officer Hugh Johnson Advisors LLC seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2011).

Pada perdagangan Selasa (26/7/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 91,50 poin (0,73%) ke level 12.501,30. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 5,49 poin (0,41%) ke level 1.331,94 dan Nasdaq melemah 2,84 poin (0,10%) ke level 2.839,96.

Perdagangan berjalan sepi, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,53 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,49 miliar lembar.

Saham-saham teknologi kembali menguat, setelah Broadcom Corp melaporkan keuangannya yang kuat. Saham perusahaan chip itu langsung melonjak 9,4% menjadi US$ 38,20.

Sementara saham perusahaan mesin pencari China, Baidu Inc melesat 5% menjadi US$ 164,36, sehari setelah proyeksi pendapatannya melebihi ekspektasi Wall Street.

Indeks Dow Jones terutama dipengaruhi oleh pelemahan saham 3M Co. Saham 3M tercatat merosot 5,4% meski melaporkan pendapatan yang sesuai ekspektasi. Demikian pula saham Ford Motor Co yang turun 1,8% menjadi US$ 12,93, meski melaporkan pendapatan yang melebihi ekspektasi.

Pelemahan terbesar juga melanda saham Netflix Inc. Saham perusahaan penyewaan film itu mengeluarkan peringatan subscribernya akan melandai, setelah mencetak pertumbuhan yang kuat.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar