Rabu, 27 Juli 2011

Asing juga minati obligasi korporasi

JAKARTA. Selain obligasi pemerintah, investor asing juga mengincar surat utang korporasi dalam negeri. Kesimpulan itu tecermin dari peningkatan kepemilikan asing di obligasi korporasi Indonesia.

Mengacu data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan per Juni 2011, investor asing mendekap obligasi korporasi senilai Rp 5,96 triliun. Jumlah ini setara 4,39% dari total nilai obligasi yang mencapai Rp 135,86 triliun.

Dibandingkan kepemilikan asing pada Juni tahun lalu yang mencapai Rp 1,53 triliun, posisi Juni tahun ini sudah naik hampir empat kali lipat. Pemodal asing yang dominan mengempit obligasi korporasi adalah institusi keuangan senilai Rp 2,53 triliun. Disusul perusahaan asing (Rp 569,82 miliar), manajer investasi reksadana (Rp 562,91 miliar), lain-lain (Rp 2,22 triliun).

Wiwit Chaidir, Head of Debt Capital Markets Bank DBS Indonesia, berpendapat bahwa minat investor asing menyerap obligasi korporasi Indonesia menunjukkan tren naik dari tahun ke tahun. "Rata-rata terjadi kenaikan 10% - 20% per tahun," ujar dia.

I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities, menilai, asing juga mempertimbangkan latar belakang perusahaan, terutama terkait kepemilikan asing. "Mereka lebih tertarik jika saham perusahaan penerbit obligasi juga dikuasai asing," papar dia.

Sayang, likuiditas obligasi korporasi tak sekencang obligasi negara. Toh, seiring perbaikan ekonomi, perusahaan di Indonesia tentu siap berekspansi dan memerlukan pendanaan besar. Sumber dana yang potensial adalah dari pasar modal. Semakin banyak emisi obligasi maka kian tinggi pula kapitalisasi pasarnya. Hingga Juni 2011, nilai kapitalisasi pasar obligasi korporasi Indonesia Rp 129,62 triliun, tumbuh 38,8% dari Juni 2010.

Adapun total emisi obligasi selama semester pertama tahun ini mencapai Rp 25,91 triliun. Wiwit melihat penerbitan obligasi di semester kedua akan semakin ramai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar