Rabu, 27 Juli 2011

Tembus Rp25.800, UNTR Melaju ke Rp29 Ribu

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham UNTR, Rabu (27/7) diprediksi menguat. Selain faktor sinyal bearish-nya yang terpatahkan secara teknikal, juga penjualan alat berat yang naik hampir dua kali lipat. Speculative buy!

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, potensi penguatan saham PT United Tractors (UNTR) hari ini salah satunya bisa dilihat dari tren teknikalnya. Menurut Tommy , panggilan akrabnya, setelah menguat kemarin, dilihat dari tren teknikalnya masih berpotensi menguat.

Tapi, lanjutnya, untuk menguat lebih lanjut, saham ini memiliki resistance kuat di level Rp25.800. Karena itu, pasar harus menunggu level tersebut ditembus terlebih dahulu. “Jika level tersebut ditembus, potensi kenaikannya akan signifikan ke level Rp27.500-29.000,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (26/7).

Pada perdagangan Selasa (26/7) saham UNTR ditutup menguat Rp500 (1,98%) ke level Rp25.750 dari posisi sebelumnya Rp25.250. Harga intraday tertingginya Rp25.900 dan terendah Rp25.250. Volume transaksi mencapai 5,8 juta unit saham senilai Rp150,8 miliar dan frekuensi 1.255 kali.

Sementara itu, level support UNTR berada di Rp25.500. Jika ternyata level support yang justru ditembus ke bawah, menandakan kenaikannya batal. Dia memaparkan, dua hari lalu, saham sektor alat berat ini memberikan sinyal bearish. “Sebab, pada Senin (25/7) saham UNTR ditutup di level Rp25.250 atau lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya Rp25.700,” turunya.

Artinya, lanjut Tommy, secara candlestick, saham ini bergerak melemah. Tapi, sinyal bearish itu terpatahkan pada perdagangan Selasa (26/7). Kemarin, sinyalnya positif. Sebab, sinyal bearish sebelumnya jadi sinyal beli yang baru.

Dia menegaskan, support UNTR Senin (25/7) di level Rp25.500 ditembus ke bawah yang mengubah tren menjadi turun. Tapi, kemarin justru level resistance-nya yang ditembus (bukan turun). “Kemarin, level Rp25.500 menjadi support kuatnya dan menjadi support kuat untuk hari ini untuk melanjutkan penguatan berikutnya,” paparnya.

Karena itu, tandas Tommy, untuk saham lapis pertama, dia menjagokan saham UNTR. Selain murni teknikal, juga spekulasi atas laporan keuangannya. Pasar juga mencermati laporan keuangan untuk kuartal kedua 2011.

“Jika bagus, di atas ekspektasi, saham ini sangat menarik atau minimal sesuai ekspektasi,” tutur Tommy. Tapi, kecenderungan pelaku pasar saat ini, terus memburu saham-saham yang kinerjanya lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya meskipun angkanya di bawah ekspektasi.

Kenaikan UNTR juga mendapat dukungan dari penjualan alat berat yang naik hampir dua kali lipat mencapai 4.333 unit pada semester pertama 2011 dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 2.732 unit.

Dari sisi valuasi pun, dalam situasi market yang bullish, selama Price to Earnings Ratio (PER)-nya masih di bawah 20 kali pasar masih melakukan perburuan di saham ini. “Saya rekomendasikan speculative buy untuk UNTR,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar