Selasa, 23 Agustus 2011

Apresiasi Berlanjut, Pilih Saham Fundamental Kokoh

INILAH. COM, Jakarta- Penguatan IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham unggulan maupun lapis dua yang berfundamental positifmasih bisa menjadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (23/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 16,80 poin (0,44%) ke level 3.856,413. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45yang naik 3,82 poin (0,56%) ke angka 681,65.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,243 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 3,733 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,860 triliun di pasar reguler dan total Rp2,177 triliun dan frekuensi 69.542 kali. Sebanyak 120 saham menguat, sedangkan 66 saham melemah dan 94 saham stagnan.
Hanya saja, penguatan indeks sesi pertama, justru diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp193,2 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp613,4 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp806,6 miliar.
Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Sektor pertambangan memimpin kenaikan 1,18%, disusul sektor konsumsi 0,82%, perdagangan 0,74%, keuangan 0,53%, industri dasar 0,52% dan manufaktur 0,29%. Tapi, empat sektor saham melemah. Aneka industri turun 0,52%, perkebunan 0,17%, infrastruktur 0,05% dan properti 0,02%.
Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memprediksi, laju IHSG hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Untuk Selasa (23/8) ini,indeks akan coba lagi menguji level resistance 3.940-3.962 dan 3.761 sebagai level support-nya yang merupakan level terendah kemarin,” katanya kepada INILAH.COM.

Irwan menjelaskan, kemarin, memiliki support di level 3.730. Hanya saja, pada level 3.761 sudah mental ke atas. Sebab, bursa regional kemarin kembali balik arah (menguat). Begitu juga dengan bursa Eropa. “Ini menandakan adanya perlawanan beli yang kuat saat indeks melemah,” ujarnya.

Selain itu, kenaikan IHSG dari 3.600 hingga 4.020 sebelumnya terjadi dalam waktu yang cukup singkat. Karena itu, indeks sudah membentuk kaki (leg) di level 3.760 dan akan coba lagi menguji level 4.020 itu. “Tercapai tidaknya, sangat tergantung pada trigger-nya yakni dukungan dari bursa regional,” papar Irwan.

Tapi, pada prinsipnya, setelah 3.940-3.960 terpecahkan, IHSG akan memecahkan 4.020. Setelah itu, akan menutup gap di level 4.096. “Tapi, untuk sementara, indeks akan mengetes resistance 3.940-3.962 terlebih dahulu,” paparnya.

Tapi, jika indeks bisa tutup di atas 4.020 sebelum libur Lebaran 2011, artinya akan ada reversal naik menuju all time high-nya di level 4.196. “Tapi, level ini masih jauh karena pergerakan bursa global saat ini sangat sulit diprediksi,” ucapnya.

Dia menjelaskan, dari sisi grafiknya, indeks cenderung menunjukkan pergerakan ke atas dalam artian harus sabar. Sebab, IHSG mendapat dukungan dari faktor fundamental ekonomi Indonesia yang bagus. Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di level 25%, inflasi di bawah 5% dan cadangan devisa yang cukup untuk 8 bulan impor di level US$123 miliar. “Suku bunga juga murah,” paparnya.

Memang, Irwan mengakui, untuk jangka pendek arah market saat ini belum bullish,melainkan hanya reversal naik. Sementara itu, untuk jangka menengah juga masih fifty-fifty. “Tapi, untuk jangka panjang, IHSG masih bullish,” tandasnya.

Dalam posisi reversal naik, menurut Irwan, sudah saatnya untuk masuk ke pasar bahkan sejak kemarin sore sebelum indeks tutup. Tapi, kalaupun hari ini kenaikan atau gap IHSG tidak terlampau besar, tetap jadi saat tepat masuk karena level 3.940-3.962 masih jauh. “Bagi trader jangka pendek, bisa profit taking di level 3.940-3.962 itu,” ungkapnya.

Dia merekomendasikan positif baik saham-saham bluechip maupun second liner yang berfundamental positif. Saham-saham unggulan pilihannya di sektor perbankan adalah yang menjadi leader-nya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI)dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Juga direkomendasikan, saham PT Astra Internasional (ASII). Hanya saja, Irwan mewanti-wanti agar pasar waspada atas kebijakan Bank Indonesia yang menaikan batas minimum Down Payment (DP) pembelian kendaraan bermotor dari 10% menjadi 30%.

Menurutnya, kebijakan tersebut, akan berdampak negatif dalam jangka pendek karena demand berpeluang tertekan. “Ini juga akan berpengaruh negatif pada saham-saham multifinance yang bisnisnya ditopang oleh kendaraan bermotor,” ucapnya.

Di sektor konsumsi, PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Mayora Indah (MYOR) dan PT Unilever Indonesia (UNVR). Adapun saham-saham second liner pilihannya adalah PT Gajah Tunggal (GJTL), PT Bank Bukopin (BBKP), PT Tunas Baru Lampung (TBLA)dan PT Sampoerna Agro (SGRO). “Saya rekomendasikan buy and hold saham-saham tersebut,” papar Irwan.

Sebab, untuk investor jangka panjang, dilihat dari regression channel-nya yang ditarik dari Maret 2009 hingga saat ini, IHSG belum keluar dari bullishchannel-nya. “Yang penting, dalam trading coba bersabar, jangan takut untuk masuk dan aturlah money managementdengan baik,” imbuhnya.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar